Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Varian Baru Omicron

WHO Imbau Negara-Negara Lakukan Penyesuaian Perjalanan Internasional

Foto : Sumber: Bambino Gesu hospital in Rome, Italia - AF
A   A   A   Pengaturan Font

JENEWA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan dunia untuk mewaspadai kemungkinan virus korona varian Omicron menyebar secara internasional dan berpotensi menimbulkan risiko global yang sangat tinggi serta kondisi yang parah di beberapa wilayah.

"Omicron memiliki jumlah mutasi lonjakan yang belum pernah terjadi sebelumnya, beberapa di antaranya mengkhawatirkan dampak potensialnya pada masa pandemi," sebut pernyataan WHO yang dikutip dari Reuters, Senin (29/11).

Risiko global secara keseluruhan dinilai sangat tinggi dengan varian baru tersebut. Badan PBB itu pun mendesak 194 negara anggotanya untuk mempercepat vaksinasi kelompok prioritas tinggi guna mengantisipasi peningkatan jumlah kasus, sekaligus memastikan rencana mitigasi tetap tersedia, terutama untuk mempertahankan layanan kesehatan.

Hingga saat ini, belum ada laporan kematian terkait varian Omicron, meskipun diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menilai kemampuan Omicron bertahan dari perlindungan vaksin dan infeksi sebelumnya.

"Meningkatnya kasus, terlepas dari perubahan tingkat keparahan, dapat menimbulkan tuntutan besar pada sistem perawatan kesehatan dan dapat menyebabkan peningkatan morbiditas dan mortalitas. Dampaknya pada populasi yang rentan akan sangat besar, terutama di negara-negara dengan cakupan vaksinasi yang rendah," sebut WHO.

Sulit Diprediksi

WHO juga menegaskan kembali bahwa negara-negara harus menggunakan pendekatan berbasis risiko untuk menyesuaikan langkah perjalanan internasional secara tepat waktu.

"Munculnya beberapa mutasi lonjakan protein dalam domain pengikatan reseptor menunjukkan bahwa Omicron sepertinya memiliki kemungkinan tinggi untuk lolos dari kekebalan dari perlindungan yang dimediasi antibodi. Namun, potensi untuk menghindar dari kekebalan yang dimediasi sel lebih sulit diprediksi," sebut panduan WHO.

"Secara keseluruhan, ada ketidakpastian yang cukup tinggi dalam menentukan besarnya potensi Omicron melawan kekebalan."

Data yang lebih banyak diharapkan bisa terkumpul dalam beberapa minggu mendatang. "Kasus dan infeksi Covid-19 diperkirakan terjadi pada orang yang divaksin, meskipun dalam proporsi yang kecil dan dapat diprediksi," kata WHO.

Varian Omicron pertama kali dilaporkan ke WHO pada 24 November dari Afrika Selatan, saat infeksi telah meningkat tajam. Sejak itu, varian tersebut telah menyebar ke seluruh dunia, di mana kasus-kasus baru ditemukan di Belanda, Denmark, dan Australia. Jepang, pada Senin (29/11), mengumumkan rencana untuk menutup perbatasannya bagi pelaku perjalanan asing, menyusul tindakan serupa oleh Israel.


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top