Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Stabilitas Sistem Keuangan | BI Beli SBN senilai Rp115,87 Triliun untuk Biayai APBN 2021

Waspadai Risiko "Capital Outflow"

Foto : ISTIMEWA

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani

A   A   A   Pengaturan Font

Ekspektasi pemulihan ekonomi yang cepat berdampak pada peningkatan inflasi yang di Amerika Serikat (AS) dan potensi response policy sehingga memicu outflow dari emerging market, termasuk Indonesia.

JAKARTA - Pemerintah terus berusaha melakukan pendalaman pasar keuangan guna meminimalisir dampak dari capital outflow atau aliran modal keluar asing.

"Saat capital outflow terjadi, itu menekan nilai tukar dan Surat Berharga Negara (SBN). Kita terus berusaha melakukan pendalaman pasar sektor keuangan sehingga dampak dari spill over dari negara lain itu bisa diminimalkan," kata Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani saat Raker bersama Komisi XI DPR RI di Jakarta, Senin (14/6).

Menkeu Sri Mulyani mengatakan pihaknya juga mewaspadai potensi penurunan daya dukung investor global untuk pembiayaan defisit fiskal dari sisi pasar SBN, sehingga pemerintah juga akan melakukan penguatan dari sektor fiskal dan potensi pembiayaan.

"Saat ini kami masih memiliki Surat Keputusan Bersama (SKB) dari Pak Gubernur (BI) yang bisa melakukan langkah sebagai standby buyer tapi kita perlu mengembalikan dan melakukan penguatan fiskal dan potensi pembiayaan," ujar Sri Mulyani.

Kemudian Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) juga mewaspadai dampak dan kecepatan pemulihan sektor korporasi yang berbeda-beda akibat Covid-19. Menkeu mengatakan ada korporasi yang kontribusi pertumbuhannya tinggi dan ada yang masih rendah, sehingga KSSK melakukan analisa sektor rill untuk memetakan dampak yang ditimbulkan sektor rill dan korporasi.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top