Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Dampak Perubahan Iklim

Waspadai Penurunan Produksi Pangan akibat Serangan Hama

Foto : ISTIMEWA

Setiap kejadian La Nina memicu serangan hama wereng batang cokelat berkisar 90 ribu sampai 250 ribu hektare dibanding kondisi normal hanya 10–85 ribu hektare

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkap fenomena perubahan iklim menyebabkan berbagai dinamika cuaca sehingga memacu ledakan hama perusak tanaman padi di Indonesia. Sebab itu, perlu mewaspadai penurunan produksi akibat ancaman hama pada tanaman pangan.

Peneliti Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN, Elza Surmaini, dalam dialog bertajuk "Dampak Perubahan Iklim terhadap Organisme Pengganggu Tanaman Padi" yang dipantau di Jakarta, Selasa (22/8), mengatakan perubahan iklim berpengaruh terhadap distribusi maupun ledakan hama, terutama wereng batang cokelat sebagai hama utama padi.

Puncak serangan wereng batang cokelat di Indonesia terjadi saat fenomena La Nina pada tahun 2010 dan 2011. Kala itu, lahan sawah yang rusak mencapai 137 ribu hektare dan 222 ribu hektare lainnya mengalami penurunan produksi 1-2 ton per hektare.

Kerusakan saat itu, tujuh kali lebih tinggi dibandingkan kondisi normal pada 2012 dengan lahan padi yang rusak hanya 29 ribu hektare.

Curah hujan yang meningkat selama musim kemarau saat La Nina telah memicu serangan hama wereng batang cokelat terhadap lahan pertanian di berbagai wilayah Indonesia. Selain hujan, ada pula beberapa faktor yang juga mempengaruhi perkembangbiakan, distribusi, dan daya tahan hama, yaitu peningkatan kelembapan udara, kelembapan tanah, dan kecepatan angin.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) tahun 1989 sampai 2019, setiap kejadian La Nina memicu serangan hama wereng batang cokelat berkisar 90 ribu sampai 250 ribu hektare dibanding kondisi normal hanya 10-85 ribu hektare.

Di Indonesia, serangan hama wereng batang cokelat paling sering terjadi saat musim kemarau pada Juni sampai Agustus. Sepanjang 2005 sampai 2021, kasus serangan terbesar terjadi selama periode La Nina pada tahun 2010 dan 2011.

"Musim kering menyebabkan tanaman lebih rentan terhadap serangan hama," kata Elza.

Harga Mahal

Kepala Pusat Tanaman Pangan BRIN, Yudhistira, mengatakan penurunan produksi padi membuat harga beras di tingkat konsumen menjadi mahal, karena beberapa daerah mengalami gagal tanam dan gagal panen akibat serangan hama dan virus tanaman.

Bahkan, pola budi daya petani semakin buruk dalam pemakaian insektisida untuk mengurangi serangan organisme pengganggu tanaman.

"Survei kami pada beberapa sentra produksi pertanian di Pantai Utara Jawa (Pantura), pengaplikasian insektisida ternyata sudah tidak logis, karena dari satu musim tanaman lebih dari 10 kali penyemprotan," kata Yudhistira.

Pemakaian insektisida yang banyak itu bisa menyebabkan petani keracunan dan berbahaya bagi lingkungan. Insektisida juga berdampak terhadap musuh alami dari organisme pengganggu tanaman.

Sebab itu, dia mengajak para periset untuk memikirkan bagaimana mengembalikan keanekaragaman hayati terkait dengan musuh alami hama atau penyakit pada padi.


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top