Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pemulihan Global | Kemunculan Varian Delta Picu Restriksi sehingga Tunda Normalitas Aktivitas

Waspadai Pandemi dan Inflasi AS

Foto : ISTIMEWA

SRI MULYANI INDRAWATI, Menteri Keuangan

A   A   A   Pengaturan Font

Selain pandemi Covid-19, kenaikan inflasi di AS di atas target 2 persen dapat menimbulkan berbagai proyeksi terhadap langkah Federal Reserve (Fed) dalam merespons inflasi di AS ini.

JAKARTA - Pemerintah mengingatkan adanya empat risiko yang membayangi berlangsungnya pemulihan ekonomi global sejak semester I-2021. Karena itu, pemerintah di seluruh dunia, termasuk Indonesia, perlu mengantisipasinya.

"Meskipun dengan cerita yang positif dan sangat baik pada semester I-2021, namun kita melihat ada risiko yang muncul juga dimulai pada semester I terutama di kuartal II," kata Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, dalam konferensi pers APBN KiTA di Jakarta, Rabu (21/7).

Sri Mulyani menyebutkan pertama adalah kemunculan varian Delta yang menimbulkan risiko pengetatan atau restriksi sehingga menghambat penundaan normalitas aktivitas di banyak negara. Dia mengatakan varian Delta yang muncul di India, sehingga pada Maret, April, dan Mei, menimbulkan dampak luar biasa terhadap ekonomi serta masyarakat sekarang telah tersebar di lebih dari 130 negara.

Terlebih lagi, lonjakan kasus Covid-19 varian Delta ini juga terjadi di Amerika Serikat (AS) dan Inggris yang telah melaksanakan program vaksinasi dalam jumlah sangat besar.

Kemudian, risiko kedua adalah pelaksanaan program vaksinasi yang tidak merata antarnegara maupun dalam satu negara sehingga menyebabkan pengendalian pandemi dan pemulihan ekonomi tidak seragam. Dia mengatakan tidak meratanya vaksinasi antara lain karena masyarakat belum berkenan untuk divaksin, seperti di beberapa negara bagian di AS maupun memang tidak memiliki akses seperti di negara- negara di Afrika dan Asia.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top