Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Penanganan Pandemi

Waspadai Lonjakan Covid-19 di Musim Hujan

Foto : ANTARA/Sigid Kurniawan

Pengendara motor melintas di depan mural tentang COVID-19 di Jakarta, Minggu (10/10/2021).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta meminta masyarakat untuk mewaspadai kenaikan kasus Covid-19 saat memasuki musin hujan tiba. Pasalnya, penyebaran Covid-19 pada musim hujan jauh lebih cepat dibanding musim kemarau.
"Kami perlu ingatkan, karena memasuki musim hujan potensi penyebarannya itu bisa lebih cepat dibandingkan musim kemarau. Kalau musim kemarau kan panas, sedangkan musim hujan kan lembab, jadi secara umum demikian supaya semua lebih patuh, taat, disiplin protokol kesehatan," kata Wakil Gubenur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota, Jakarta, Jumat (15/10).
Riza mengatakan pihaknya juga memastikan persiapan tenaga kesehatan sangat baik dalam mengantisipasi kenaikan kasus Covid-19. "Tidak ada masalah, tenaga kesehatan sangat baik, tidak ada masalah. Dalam posisi yang tinggi saja kita Alhamdulillah bisa mengendalikan, apalagi sekarang bisa kendalikan secara signifikan," tutur Riza.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyebutkan dalam sepekan terakhir umlah kasus positif Covid-19 di Jakarta sedikit mengalami peningkatan. Penambahan kasus ini tak lepas dari upaya penemuan kasus Covid-19 secara aktif (Active Case Finding/ACF) yang dilakukan oleh jajaran Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, yang mana pemeriksaan tidak hanya di sekolah melainkan juga diperluas hingga daerah permukiman.
"Kami mendorong dilakukannya ACF ini untuk menekan laju penularan, memperketat kondisi agar tidak ada kebocoran. Kami secara aktif melakukan skrining PCR di lokasi berisiko tinggi, yaitu RT zona merah/orange/kuning, pada populasi tertutup (closed population) di daerah transmisi kasus tinggi zona RT tersebut, seperti di sekolah, panti asuhan, perkantoran, asrama, mal, dan lainnya," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Widyastuti, ditemui di Kantor Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Widyastuti.
Widyastuti mengatakan pihaknya juga meningkatkan ratio tracing. Per 12 Oktober 2021, ratio tracing di Jakarta sebesar 13,62, yang mana berarti satu kasus positif dilakukan PCR kepada rata-rata 13-14 orang yang berkontak erat.
"Dengan jumlah tes yang banyak dilakukan, tentu berdampak pada tren persentase kasus positif atau positivity rate yang turut mengalami peningkatan. Namun, angkanya masih jauh di bawah 5 persen," tuturnya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, positivity rate sepekan terakhir di Jakarta sebesar 0,8 persen. "Meskipun ada sedikit peningkatan kasus di Jakarta, tapi perlu saya garisbawahi di sini bahwa angka kematian tetap rendah. Pada 13 Oktober, 0 kematian. Lalu, 12 Oktober, 1 kematian. Vaksinasi dan deteksi dini cukup berperan dalam menekan angka kematian," jelasnya.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Yohanes Abimanyu

Komentar

Komentar
()

Top