Waspadai Kenaikan Minyak Goreng
Gagal panen kedelai di sejumlah negara dapat memicu lonjakan harga minyak sawit akibat permintaan dunia naik sehingga membuat pelaku indutri mengutamakan pemenuhan pasar global ketimbang domestik.
JAKARTA - Pemerintah perlu mengendalikan harga kebutuhan pokok, terutama minyak goreng. Karena itu, kenaikan harga minyak goreng dalam beberapa waktu belakangan ini perlu diwaspadai.
Direktur Program Indef, Esther Sri Astuti, memperkirakan harga minyak goreng berpotensi naik akibat penurunan suplai kedelai ke pasar global disebabkan gagal panen komoditas tersebut di beberapa negara produsen.
"Substitute (pengganti) dari kedelai adalah kelapa sawit maka harga kelapa sawit akan naik karena permintaan untuk sawit di pasar global tinggi," ungkapnya pada Koran Jakarta, Rabu (1/3).
Akibatnya, lanjut Esther, harga minyak goreng akan melonjak tinggi. Kenaikan harga minyak goreng dapar memicu lonjakan harga bahan pokok lain. "Solusinya adalah produksi minyak kelapa lebih banyak agar bisa jadi substitute minyak sawit. Itu untuk kendalikan inflasi," paparnya.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini memperingatkan pemerintah menjaga harga komoditas, terutama bahan bakar rumah tangga dan minyak goreng yang berpotensi mendorong inflasi pada Ramadan 2023.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya