Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta, Trisno Nugroho, soal Kebutuhan Pokok

Waspadai Harga Telur dan Daging

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Stok kebutuhan pokok di Ibu Kota aman jelang Ramadan dan Idul Fitri 2018. Bahkan, stabilitas harga pun dipastikan terjaga dengan baik.

Untuk mengetahui lebih lanjut akan hal ini, reporter Koran Jakarta mewawancarai Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta, Trisno Nugroho, di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (24/4). Berikut petikannya:

Seperti apa laju perekonomian di Jakarta saat Ramadan?

Kami dengan Gubernur memastikan, bahwa inflasi triwulan I baik. Bahkan, pada triwulan II juga mudah-mudahan membaik. Jadi, lebaran nanti tidak seperti tahun lalu, lebih rendah. Nah, stok di Jakarta kan cukup memadai untuk kebutuhan di bulan Ramadan.

Seperti apa gambaran inflasi di Jakarta pada triwulan I?

Pada triwulan I 2018, inflasi Jakarta tercatat sebesar 3,23 persen (yoy), lebih rendah dari inflasi nasional (3,40 persen yoy). Lebih rendahnya inflasi Jakarta disebabkan oleh inflasi kelompok administered price dan inti yang cukup terkendali dibandingkan dengan nasional.

Bagaimana dengan kelompok administered price?

Pada kelompok administered price, tarif listrik di Jakarta tercatat sebesar 4,0 persen (yoy), jauh lebih rendah dibandingkan tarif listrik nasional (11,7 persen yoy). Dari inflasi kelompok inti, harga kontrak rumah dan emas perhiasan yang masing-masing tercatat sebesar 0,1 persen (yoy) dan 8,3 persen (yoy), dan inflasi kedua komoditas tersebut masih lebih rendah dari harga-harga ditingkat nasional (0,5 persen yoy dan 9,6 persen yoy).

Kabarnya beberapa komoditas mengalami kenaikan harga?

Ditengah terkendalinya inflasi DKI Jakarta, beberapa harga pangan utama memang perlu mendapatkan perhatian. Harga daging ayam dan telur ayam terpantau cukup tinggi di Jakarta dengan peningkatan yang mencapai 10,0 persen (yoy) dan 8,6 persen (yoy).
Seperti apa solusi untuk mengendalikan harga itu?

Penguatan peran BUMD pangan DKI Jakarta dalam mengendalikan kedua komoditas tersebut akan dilakukan, antara lain dengan manajemen stok yang lebih baik dan meningkatkan potensi perdagangan antar daerah.

Selama ini, bagaimana peran BUMD pangan di Jakarta dalam mengendalikan harga?

Cukup berperan, BUMD pangan dalam pengendalian harga telah terlihat dalam hal pengendalian inflasi komoditas beras dan daging sapi yang masing-masing tercatat sebesar 6,2 persen (yoy) dan deflasi 2,0 persen (yoy), Artinya inflasi kedua komoditas tersebut juga lebih rendah dari inflasi nasional yaitu (9,0 persen yoy dan 0,01 persen yoy). Terkendalinya harga pangan juga akan berperan dalam menurunkan tingkat kemiskinan di Ibukota, karena mayoritas komoditas pangan utama dalam inflasi DKI Jakarta turut menjadi kontributor dalam garis kemiskinan, seperti beras, daging sapi, daging ayam dan telur ayam ras. Fokus Utama pengendalian inflasi dapat diarahkan pada komoditas-komoditas tersebut, sehingga dapat menjaga inflasi dan menurunkan kemiskinan secara bersamaan.

Kira-kira, seperti apa tingkat inflasi saat Ramadhan dan Idul Fitri nanti?

Dalam menghadapi hari besar keagamaan tahun 2018, pengelolaan pasokan pangan dan distribusi untuk memenuhi kebutuhan harus terus dioptimalkan. Bulan Ramadan dan Idul Fitri merupakan momen tingginya permintaan masyarakat yang selalu menyebabkan tekanan inflasi yang cukup tinggi, termasuk di DKI Jakarta. Namun, upaya bersama yang dilakukan menghadapi fenomena musiman ini semakin mampu meredam gejolak harga yang terjadi.

Trennya seperti apa?

Perkembangan ini dapat terlihat pada tren inflasi saat Lebaran yang mengalami penurunan dalam 3 tahun terakhir (2015 = 0,97 perse mtm , 2016 = 0,64 persenmtm , 2017 = 0,46 persen). Pada tahun ini, beberapa program rutin dan khusus akan terus dilakukan, antara lain dengan penyelenggaraan pasar murah.

Baca Juga :
Jalan Ambles

Dari laporan yang Anda terima, bagaimana jumlah ketersediaan stok tersebut?

BUMD pangan DKI Jakarta akan melakukan manajemen stok pangan, antara lain mempersiapkan 20.000 ton beras; 500 ton gula pasir kemasan 1kg ; 450 ton telur ayam; 1.600 paket susu UHT; 400 ton ikan beku; 1.000.000 liter minyak goreng; 100 ton tepung terigu; 500 ton daging sapi dan 200 ton daging ayam.

P-5


Redaktur : M Husen Hamidy

Komentar

Komentar
()

Top