Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Waspada Ya, BMKG: Eks Siklon Tropis Anika Pengaruhi Hujan Lebat di Jawa Timur-NTT

Foto : ANTARA/HO-BMKG

Citra Satelit Himawari-8 terhadap Bibit Siklon Tropis 95S dan eks Siklon Tropis Anika, Rabu (2/3/2022).

A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan eks Siklon Tropis Anika dapat mempengaruhi hujan sedang hingga lebat di Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat hingga Nusa Tenggara Timur.

Deputi Bidang Meteorologi Guswanto dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu, mengatakan eks Siklon Tropis Anika yang melemah dan menjauhi Indonesia, menyebabkan dampak tidak langsung selama 24 ke depan.

Dilaporkan, Siklon Tropis Anika yang pertama kali tumbuh di sekitar Laut Timor, sebelah utara Australia sejak tanggal 26 Februari 2022.

Namun berdasarkan analisis hari ini, posisinya telah berada di wilayah pesisir barat Australia, tepatnya di 19,0 Lintang Selatan dan 121,3 Bujur Timur (sekitar 940 km sebelah selatan barat daya Rote).

Kemudian dinyatakan sebagai sistem siklon yang melemah dengan kecepatan angin maksimumnya sekitar 35 knot (65 km/jam) dan tekanan udara minimum di pusatnya sekitar 993 hPa.

"Pergerakan sistemnya semakin menjauhi wilayah Indonesia ke arah selatan-barat daya," ujar Guswanto.

Selain dampak hujan lebat, eks Siklon Tropis Anika juga berpengaruh pada tinggi gelombang 1,25 - 2,5 meter di Perairan Kepulauan Selayar, Perairan BaratKepulauan Selayar, Laut Flores bagian barat, Perairan utaraKepulauan Flores, Perairan P. Sawu, Laut Sawu, Perairan Kupang - P.Rotte, Samudra Hindia Selatan Kupang - P. Rotte.

Kemudian mempengaruhi tinggi gelombang 2,5-4 meter di Samudra Hindia selatan P. Sumba.

Guswanto mengatakan BMKG melalui Jakarta Tropical Cyclone Warning Centre (TCWC) terus melakukan pemantauan perkembangan potensi Siklon Tropis dan aktivitas dinamika atmosfer lainnya beserta potensi dampak cuaca ekstrem.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top