Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Jumat, 07 Feb 2025, 20:15 WIB

Waspada, Penyakit Jantung Juga Mengintai Perempuan

Ilustrasi penyakit jantung pada perempuan. Di Indonesia prevalensi penyakit jantung pada perempuan terus meningkat, dipicu oleh faktor risiko seperti pola hidup tidak sehat, stres, obesitas, dan kurangnya aktivitas fisik.

Foto: Istimewa

JAKARTA – Penyakit jantung sering dianggap sebagai masalah kesehatan yang lebih banyak menyerang kaum laki-laki. Namun faktanya, penyakit jantung juga menjadi salah satu penyebab kematian utama pada perempuan.

Menurut data terbaru dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyakit jantung dan kardiovaskular bertanggung jawab atas lebih dari sepertiga kematian perempuan secara global. Di Indonesia prevalensi penyakit jantung pada perempuan terus meningkat, dipicu oleh faktor risiko seperti pola hidup tidak sehat, stres, obesitas, dan kurangnya aktivitas fisik.

“Estrogen adalah hormon utama yang diproduksi oleh ovarium dan memiliki efek protektif pada sistem kardiovaskular seperti melindungi pembuluh darah, menjaga kadar kolesterol, anti inflamasi membantu melindungi dinding pembuluh darah dari kerusakan dan peradangan, serta mengatur metabolism,” ujar Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dr. Adelin Dhivi Kemalasari, Sp.JP., melalui siaran pers pada hari Jumat (7/2).

Ia menerangkan, seiring bertambahnya usia dan memasuki masa menopause, kadar estrogen menurun, yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Untuk itu sebaiknya dilakukan pencegahan sedini mungkin seperti melakukan pola makan yang sehat, olahraga teratur, menghindari rokok dan alkohol, serta rutin melakukan cek kesehatan.

“Perempuan perlu memperhatikan kesehatan jantung mereka karena beberapa hal berikut ini,” ungkap Adelin.

Pertama gejala yang sering tidak terdeteksi.  Gejala penyakit jantung pada perempuan sering kali berbeda dari laki-laki dan cenderung lebih samar seperti kelelahan, sesak nafas, atau nyeri di bagian tubuh tertentu. Hal ini yang menyebabkan banyak kasus terlambat terdiagnosis.

Kedua Pengaruh hormonal. Perubahan hormon selama masa menstruasi, kehamilan, dan menopause dapat memengaruhi kesehatan jantung perempuan. Ketiga gaya hidup modern. Kebiasaan seperti merokok, konsumsi makanan tinggi lemak, dan kurangnya olahraga semakin meningkatkan risiko penyakit jantung.

Perlu Waspada

Dalam rangka kampanye Go Red for Women (GRFW) yang diperingati setiap bulan Februari, Yayasan Jantung Indonesia (YJI) mengajak seluruh perempuan Indonesia untuk lebih memperhatikan kesehatan jantung mereka. Pasalnya perempuan seringkali mengabaikan kesehatan jantung karena lebih fokus pada tanggung jawab sebagai ibu ruma tangga dan pekerjaan.

“Perempuan sering kali mengabaikan kesehatan jantung mereka karena mereka cenderung fokus pada tanggung jawab keluarga dan pekerjaan, sehingga kesehatan diri sendiri terabaikan. Padahal perempuan dikaruniai hormon estrogen yang memainkan peran penting dalam kesehatan perempuan, termasuk dalam menjaga kesehatan jantung,” ujar Ketua Umum Yayasan Jantung Indonesia Annisa Pohan.

Go Red for Women (GRFW) sendiri adalah kampanye global yang diinisiasi oleh American Heart Association (AHA). Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran akan penyakit jantung dan kardiovaskular sebagai salah satu penyebab kematian tertinggi pada perempuan. Berkolaborasi dengan World Heart Federation (Federasi Jantung Dunia), kini kampanye ini sudah berkembang di 51 negara di dunia termasuk di Indonesia melalui eksistensi YJI.

GRFW diperingati dengan mengenakan simbol berwarna merah sebagai bentuk dukungan terhadap kampanye ini. Sasaran dari kampanye ini adalah untuk menggugah kesadaran dan kewaspadaan kaum perempuan akan pentingnya menjaga kesehatan jantung agar terhindar dari risiko penyakit jantung dan kardiovaskular.

Dalam pelaksanaan kampanye Go Red For Women tahun ini, Yayasan Jantung Indonesia mengadakan seminar yang ditujukan untuk perempuan dengan bahasan mengenai pentingnya kesehatan jantung pada perempuan, selain itu peserta seminar juga mendapatkan pemeriksaan awal kardiovaskular gratis yang meliputi tes gula darah, tekanan darah, kolesterol, dan USG jantung. Kegiatan ini dilakukan di Rumah Pintar Cikeas pada 7 Februari 2025.

Di kampanye Go Red For Women tahun ini, YJI mengajak seluruh perempuan Indonesia untuk lebih peduli terhadap kesehatan jantung mereka dengan menerapkan gaya hidup sehat dan melakukan deteksi dini. Dengan langkah preventif, kita dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan kardiovaskular serta meningkatkan kualitas hidup.

“Mari kita semua menggunakan atribut berwarna merah selama bulan Februari ini. Bisa berupa pakaian, aksesoris, atau bahkan aksesori kecil seperti dasi, syal, atau kalung. Warna merah menjadi simbol dukungan dan pengingat bahwa kesehatan jantung adalah prioritas. Mari bersama-sama menyebarkan kesadaran akan pentingnya kesehatan jantung dan kardiovaskular pada perempuan,” tutup Annisa.

Penulis: Haryo Brono

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.