Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pemindahan Ibu Kota I Hotel di Nusantara Tidak Siap Terima Banyak Tamu

Warga Lokal Jadi Prioritas Hadiri HUT RI di IKN

Foto : ANTARA/RIVAN AWAL LINGGA

ISTANA NEGARA IKN SIAP SELENGGARAKAN HUT KE-79 RI I Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Hadi Tjahjanto mengecek rumput Istana Negara saat temu Pemred media di IKN, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Rabu (7/8). Menko Polhukam menyatakan IKN sudah siap menyelenggarakan HUT Ke-79 RI pada 17 Agustus mendatang.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Masyarakat lokal menjadi prioritas yang akan diundang untuk menghadiri upacara HUT ke-79 RI pada 17 Agustus 2024, di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. Warga memiliki kedekatan dengan IKN dan Presiden Joko Widodo mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjemput masa depan di IKN.

"Sesuai arahan Presiden agar masyarakat di sekitar IKN menjadi prioritas utama. Maka kami akan undang tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh budaya. Masyarakat sekitar IKN menjadi prioritas untuk dihadirkan," kata Deputi bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana, di Jakarta, Kamis (8/8).

Seperti dikutip dari Antara, Yusuf menyampaikan kesiapan upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi hingga kini berjalan dengan baik seperti yang telah direncanakan. Sekretariat Presiden terus melakukan rapat koordinasi mingguan untuk mengecek dan mengevaluasi perkembangan persiapan di lapangan.

Menurut Yusuf, sarana dan prasarana baik di Istana Negara IKN maupun Istana Merdeka Jakarta, sampai saat ini terus dilakukan penyelesaian dan penyempurnaan agar saatnya nanti dapat dengan baik digunakan dan dapat memberikan rasa nyaman serta kepuasan bagi tamu yang hadir.

Dia mengatakan upacara HUT ke-79 RI tahun ini akan menjadi sejarah bangsa Indonesia karena detik-detik proklamasi akan diperingati dari dua tempat yang berbeda, yakni di IKN dan Jakarta.

"Kami mohon doa kepada masyarakat Indonesia agar pergelaran-pergelaran acara pada bulan kemerdekaan ini dapat berjalan dengan baik sebagaimana harapan kita bersama dan juga menjadi tanggung jawab kita bersama untuk menyukseskan seluruh rangkaian acara HUT RI yang akan kita rayakan dengan sukacita dan gembira," ucapnya.

Menteri Sekretaris Negara Pratikno menyebutkan banyak organisasi masyarakat (Ormas) dari berbagai kalangan bersurat untuk turut serta mengikuti Upacara Peringatan HUT ke-79 RI di IKN. Keinginan Ormas untuk hadir mengikuti upacara di IKN sangat tinggi.

"Sebetulnya ada keinginan yang luar biasa untuk hadir di IKN. Surat-surat masuk saya enggak hafal. Ada surat masuk dari organisasi-organisasi macam-macam yang kami terima," kata Pratikno.

Keterbatasan Tempat

Meski demikian, dia menegaskan peserta Upacara Peringatan HUT ke-79 RI di IKN harus berdasarkan undangan dari Kementerian Sekretariat Negara. Hal itu karena adanya keterbatasan tempat upacara dan angkutan yang tersedia seperti pesawat untuk memberangkatkan peserta upacara ke IKN. Hotel di sekitar IKN juga tidak siap untuk menerima banyaknya tamu.

Kemensetneg akan memprioritaskan masyarakat lokal di sekitar Kabupaten Penajam Paser, Kalimantan Timur, menjadi tamu undangan pada pelaksanaan Upacara 17 Agustus mendatang. "Kalau masyarakat lokal itu kan tidak membutuhkan daya dukung, misalnya pesawat. Kan enggak mudah juga ya kami memikirkan bagi beliau diundang, tetapi enggak bisa hadir karena kekurangan pesawat, tidak ada hotel yang siap di sana," kata Pratikno.

Dalam kesempatan sebelumnya, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono menyebutkan jumlah tamu undangan dibatasi 1.000 undangan pada pagi hari, dan 1.000 undangan pada sore hari, serta 380 undangan di main hall.

Untuk mengakomodasi banyaknya masyarakat yang antusias mengikuti upacara di IKN, pemerintah menyiapkan sebuah lokasi di Plaza Seremoni atau Sumbu Kebangsaan IKN, yang akan menampung 1.500 undangan.

Pratikno mengatakan anggaran penyelenggaraan HUT ke-79 RI lebih besar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, namun kenaikannya tidak signifikan.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top