Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Bencana Tanah Bergerak I BPBD Mulai Menyalurkan Bantuan Sembako kepada Korban

Warga Lebak Diingatkan Bencana Susulan

Foto : ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/aww
A   A   A   Pengaturan Font

Para korban berharap pemerintah daerah dapat membantu untuk kembali membangun rumah yang roboh agar bisa kembali dari pengungsian di rumah kerabat.

LEBAK - Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, mengingatkan masyarakat mewaspadai bencana susulan pergerakan tanah karena curah hujan masih tinggi. "Kami berharap warga yang terdampak tanah bergerak jika curah hujan tinggi lebih baik mengungsi," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lebak, Agus Reza Faisal, Minggu (12/6).
Peringatan kewaspadaan bencana alam tersebut karena beberapa hari terakhir curah hujan cukup tinggi dengan kapasitas lebat disertai angin kencang dan petir. Cuaca buruk berpotensi menimbulkan bencana pergerakan tanah juga longsor dan banjir. Selama ini, beberapa bulan terakhir sejumlah kecamatan Lebak diterjang bencana tanah bergerak seperti Kalanganyar, Cikulur, dan Cimarga.
Akibat bencana ratusan rumah rusak bahkan roboh rata dengan tanah. Ada juga sedang. Selain itu, juga ruas jalan antardesa dan lingkungan amblas. Beruntung, kejadian bencana tanah bergerak tidak menimbulkan korban jiwa dan luka-luka. "Kami minta warga siaga dan waspada menghadapi cuaca buruk," katanya.
Sementara itu, masyarakat Kalanganyar, Kabupaten Lebak yang terdampak bencana pergerakan tanah kini mengosongkan tempat tinggalnya karena khawatir terjadi bencana susulan. Warga yang terdampak tanah bergerak mengungsi ke rumah sanak saudara. "Kami lebih baik mengungsi ke rumah mertua khawatir terjadi bencana lagi karena curah hujan masih tinggi, " kata Udin, warga Kalanganyar.
Sedikitnya lima rumah warga Kebon Kelapa RT 05/01 Desa Cilangkap, Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak rusak berat akibat pergerakan tanah, Jumat (10/6) pukul 18.30 WIB setelah dilanda curah hujan tinggi. "Beruntung, keluarga selamat dan tidak ada korban jiwa maupun luka-luka," kata Udin (60) warga Kalanganyar.
Kondisi rumahnya bagian depan roboh dan sudah tidak bisa ditempati. Namun keluarga mengungsi ke kerabat. Musibah itu sudah diprediksi, sehingga anggota keluarga mengosongkan rumah. Apalagi curah hujan cenderung meningkat. Pada Januari 2022 lalu rumah anaknya juga roboh akibat tanah bergerak.
"Kami berharap pemerintah daerah dapat membantu untuk kembali membangun rumah yang roboh itu," katanya. Begitu juga warga lainnya, Ana (55) mengatakan dirinya dan keluarga kini mengungsi ke saudara karena rumahnya rusak berat. "Kami spontan ketika mendengar suara keras langsung menyelamatkan diri dan berlarian ke belakang rumah, sehingga terhindar kecelakaan," cerita Ana.

30 Jiwa
Kepala Desa Cilangkap Kabupaten Lebak Yadi mengatakan jumlah rumah yang terdampak pergerakan tanah ada lima rusak berat. Sebanyak 30 jiwa terpaksa mengungsi. Ruas jalan yang menghubungkan antardesa sepanjang 60 meter ambles dengan ketinggian dua meter. Saat ini, ruas jalan tersebut tidak bisa dilintasi kendaraan roda empat maupun dua.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama mengatakan akan melaporkan kejadian bencana alam kepada Bupati Iti Octavia Jayabaya agar ditindaklanjuti. "Kami secara teknis menunggu jawaban pemerintah daerah dan diharapkan bisa direlokasi untuk pembangunan hunian tetap," katanya. Ant/wid/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka

Komentar

Komentar
()

Top