Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Warga Kulon Progo, Tolong Turunkan Mobilitas

Foto : Istimewa

Ilustrasi Kulon Progo.

A   A   A   Pengaturan Font

YOGYAKARTA - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, dari hari pertama PPKM Darurat Jawa-Bali diberlakukan, kondisi mobilitas masyarakat telah mengalami penurunan. Menurut data Kemenkomarvest RI, Kabupaten Bantul, Sleman, Gunungkidul dan Kota Yogyakarta mengalami penurunan mobilitas antara 20%-30%. Namun, untuk Kabupaten Kulon Progo, mobilitas dinilai masih cukup tinggi.

"DIY khususnya Kulon Progo, tolong agar didorong untuk pengurangan mobilitas masyarakatnya. Semoga bisa segera setidaknya sama dengan kabupaten lainnya di DIY," kata Luhut dalam Rapat Evaluasi Pelaksanaan PPKM Darurat untuk DIY dan Jawa Tengah pada Rabu (14/07) yang dihadiri semua kepala daerah termasuk Bupati Kulon Progo, Sutedjo.

Luhut menjelaskan, mobilitas pada wilayah Kulon Progo masih berwarna merah, yang artinya penurunan mobilitas di wilayah Kulon Progo masih tinggi semenjak PPKM Darurat berjalan sampai pada tanggal 13 Juli 2021. "Hanya terjadi 10 sampai 20 persen saja," kata Luhut.

Pada kegiatan evaluasi yang diselenggarakan oleh kementerian yang dipimpinnya tersebut, Luhut menjelaskan terdapat tiga indeks pengukuran mobilitas selama PPKM Darurat di masing-masing wilayah. Yaitu, indeks warna hitam yang berarti penurunan mobilitas kurang dari 10 persen.

"Sedangkan, indeks warna merah artinya penurunan mobilitas kurang dari 10 sampai 20 persen. Serta, indeks warna kuning yang berarti penurunan mobilitas kurang dari 20 sampai dengan 30 persen," ujar Luhut seraya melanjutkan, "cahaya lampu pada malam hari mengindikasikan masih terdapat banyaknya kegiatan di wilayah tersebut. Kalau Jogja kita lihat terus membaik angkanya, ini saya kira minus 20 persen dan juga night light minus 36 persen," jelas Luhut.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top