Warga Kota Batu Deklarasikan Tolak "Hoax"

Warga Kota Batu, Malang, Jawa Timur, menolak isu-isu berita bohong atau hoax yang sengaja disebarluaskan untuk merusak kerukunan umat beraga menjelang perhelatan Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2018. Deklarasi penolakan hoax itu dipimpin oleh Kapolres Batu Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Budi Hermanto di tengah ribuan jemaah 'Batu Bersholawat' yang digelar di Stadion Gelora Brantas, Batu, Jawa Timur, akhir pekan kemarin.

"Kami keluarga besar jemaah Kota Batu Bersholawat menolak segala bentuk hoax, isu-isu SARA dan ujaran kebencian. Mari dukung Pilkada Gubernur Jatim 2018 dengan damai. NKRI harga mati," kata Kapolres Batu AKBP Budi Hermanto saat membacakan isi Deklarasi Tolak Hoax.

Acara Batu Bersholawat ini dipimpin oleh Habib Syekh bin Abdul Qadir Assegaf (Pimpinan Majelis Ahbabul Mustofa dari Solo) yang dihadiri para ulama serta ribuan jemaah sholawatan yang terkenal dengan nama 'Syekermania' dari Malang Raya, dan beberapa wilayah di Jawa Timur.

Selain itu, hadir Walikota Batu, Dewanti Rumpoko, Ketua DPRD Cahyo Edi Purnomo, Wakil Ketua DPRD Nur Rochman, Sekda Alwi ,KH.Ali Mashuri, Habib Jamal Baagil, hingga Komandan Pusdik Arhanud. "Memang, saat pegelaran pesta demokrasi ini rawan isu SARA. Karena itu, kami dari jajaran Kepolisian Republik Indonesia siap mengawal 24 jam, bahkan masyarakat bisa langsung telepon saya secara pribadi. Saya siap 24 jam," ucap Alumni Akpol 2000 ini lewat keterangannya, kemarin.

Budi Hermanto menegaskan pihaknya tidak akan tinggal diam dalam menindak pelaku yang berniat mengacau dan merusak kerukunan umat beragama dengan berita-berita bohong alias hoax. Terlebih, dalam perhelatan pesta demokrasi yang akan dilaksanakan di Jawa Timur tahun ini. "Tidak akan saya beri ruang sedikit pun bagi mereka yang mengacak-acak dengan hoax," tegas mantan Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya ini.
Halaman Selanjutnya....