Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Warga Korban Gempa Trauma Kembali ke Rumah

Foto : ANTARA/Akbar Nugroho Gumay

Berhasil Dievakuasi - Pendaki Gunung Rinjani yang sempat terjebak longsor akibat gempa bumi tiba di Pos Bawaknao, Sembalun, Lombok Timur, NTB, Senin (30/7).

A   A   A   Pengaturan Font

LOMBOK TIMUR - Sejumlah korban gempa di Desa Obel- Obel, Kecamatan Sembelia, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), mengaku masih trauma untuk kembali ke rumah dan membutuhkan bantuan makanan.

Inak Dewi (43), warga Dusun Mentareng, Desa Obel- Obel, mengaku bingung dan hanya bisa pasrah meratapi bangunan rumahnya yang sudah hancur rata dengan tanah setelah diguncang gempa.

"Semuanya sudah hancur. Sudah gak ada yang bisa diselamatkan. Karena waktu gempa, saya sama keluarga langsung lari ke luar rumah.

Ini pun saya bingung kondisi begini," tuturnya. Desa Obel-Obel merupakan salah satu desa terparah terdampak gempa 6,4 SR yang mengguncang Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa pada Minggu (29/7) pagi.

Jalan satu-satunya untuk menuju lokasi Dusun Mentareng, Desa Obel-Obel, Kecamatan Sembelia, hanya bisa dijangkau melalui darat. Sementara itu, Presiden Joko Widodo menjanjikan bantuan bagi korban gempa bumi yang rumahnya mengalami rusak berat sebesar 50 juta rupiah.

"Masing-masing rumah yang rusak berat akan diberikan dana sebesar 50 juta rupiah.

Pembangunan dan supervisi akan dibantu oleh TNI, sedangkan untuk pengawasan dilakukan oleh gubernur, bupati, dan perangkat yang lain," ujar Jokowi saat meninjau korban gempa di Desa Madain, Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur, NTB.

Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, korban meninggal dunia akibat gempa Lombok saat ini sudah terdata sebanyak 16 orang.

Sementara itu, ribuan rumah dilaporkan mengalami kerusakan. "Enam belas meninggal dunia, kemudian 355 jiwa luka-luka, 1.453 rumah rusak dan pengungsi ada 5.141 jiwa," kata Sutopo.

Evakuasi Pendaki

Diperoleh laporan, upaya evakuasi para pendaki bersama porter guide di dalam kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Nusa Tenggara Barat, hingga Senin malam, masih terus berlanjut.

"Meskipun kondisi sudah malam, upaya evakuasi masih terus dilanjutkan," kata Kepala Balai TNGR, Sudiyono.

Seluruh pengunjung TNGR yang bertahan di Danau Segara Anak pascagempa bumi berkekuatan 6,4 SR yang mengguncang pada Minggu (29/7) pagi, sebagian besar sudah berhasil dievakuasi keluar kawasan.

"Sebagian besar sudah turun dan sisanya masih ada di Pos 2 (jalur pendakian resmi Sembalun). Untuk yang enam orang lagi masih bertahan di Danau Segara Anak, begitu juga dengan satu jenazah, tapi tim sudah ke lokasi untuk evakuasi," ujarnya. Ant/AR-2

Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top