Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kualitas Udara I Banyak Masyarakat yang Salah Persepsi soal Udara Bersih

Warga Jabodetabek Merasa Tak Nyaman saat Hirup Udara

Foto : ANTARA/HO.KIC

Survei Polusi Udara I Tangkapan layar Panel Ahli Katadata Insight Center, Mulya Amri dalam webinar Rilis Temuan Survei Polusi Udara Minim Dibicarakan Padahal Berbahaya, di Jakarta, Rabu (17/11/2021).

A   A   A   Pengaturan Font

Warga Jabodetabek secara umum merasakan dampak ­kualitas udara dengan munculnya rasa tidak nyaman saat menghirup udara dengan adanya sejumlah gangguan kesehatan.

JAKARTA - Polusi udara bisa menjadi salah satu bahaya kesehatan terbesar yang mudah dijumpai di mana saja. Sayangnya, masih banyak masyarakat yang salah dalam memahami tentang kualitas udara yang baik dan sehat.

Hal tersebut terungkap dalam Survei Katadata Insight Center (KIC) tentang Persepsi Masyarakat Terhadap Kualitas Udara di Indonesia. Survei dilakukan pada 23-29 Agustus 2021 terhadap 1.570 warga Jabodetabek secara online.

Panel Ahli Katadata Insight Center, Mulya Amri mengatakan hasil survei menunjukkan, warga Jabodetabek secara umum merasakan dampak kualitas udara dengan munculnya rasa tidak nyaman saat menghirup udara. Ini tercermin dari kebiasaan menggunakan masker oleh 59,2 persen warga Jabodetabek jauh sebelum pandemi.

"Mereka juga mengaku merasakan sejumlah gangguan kesehatan seperti batuk dan bersin (44,6%), sakit kepala/pusing (44,3%), iritasi pada mata, hidung, tenggorokan dan kulit (42%). Gejala lain juga dirasakan seperti kelelahan, iritasi kulit, sesak nafas, nasal drip, hipersensitivitas, alergi dan lainnya juga dirasakan warga. Gejala-gejala ini umumnya juga dipicu oleh kualitas udara yang buruk, tanpa mereka sadari," kata Mulya dalam webinar Rilis Temuan Survei Polusi Udara Minim Dibicarakan Padahal Berbahaya, Rabu (17/11).

Ia menambahkan sebanyak 54,5 persen responden mengaku tinggal di kawasan yang udaranya berdebu dan bercampur asap kendaraan dan 45,7 persen mengaku suhu udara meningkat. Namun, warga tampaknya masih kurang menyadari atau belum mengetahui dimensi-dimensi persoalan kualitas udara.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Sriyono
Penulis : Mohammad Zaki Alatas

Komentar

Komentar
()

Top