Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Warga Hong Kong Borong "Apple Daily"

Foto : AFP/ISAAC LAWRENCE

Baca “Apple Daily”- Seorang penumpang kereta komuter sedang membaca Apple Daily edisi Selasa (11/8) saat ia hendak menjalankan aktivitas hariannya. Warga Hong Kong memborong harian prodemokrasi itu sebagai ungkapan rasa solidaritas setelah sehari sebelumnya pemilik koran itu ditangkap karena tuduhan melanggar UU Keamanan Nasional yang baru diterapkan.

A   A   A   Pengaturan Font

HONG KONG - Warga Hong Kong pada Selasa (11/8) memborong harian prodemokrasi Apple Daily sebagai bentuk dukungan pada pemiliknya, Jimmy Lai, yang ditangkap sehari sebelumnya karena tuduhan melanggar undang-undang keamanan yang baru diterapkan.

Penangkapan terhadap Lai merupakan upaya untuk memberangus perbedaan pendapat yang semakin ditingkatkan sejak Tiongkok menerapkan UU keamanan di Hong Kong pada Juni lalu setelah sebelumnya politisi oposisi didiskualifikasi dan aktivis ditahan karena tulisannya di media sosial.

Sebagai bentuk solidaritas bagi Lai, warga Hong Kong memborong Apple Daily edisi Selasa sehingga oplah per hari koran itu melonjak amat tinggi mencapai 550 ribu eksemplar dari sirkulasi normal yang hanya mencapai 70 ribu eksemplar.

"Sejak pemerintah ingin memberangus Apple Daily, maka kami harus bertindak untuk menyelamatkannya." ucap seorang pemilik restoran di Distrik Mong Kok bermarga Ng yang pada Selasa pagi turut antre untuk membeli 50 eksemplar Apple Daily untuk dibagikan secara gratis pada pelanggannya.

Pada halaman muka harian itu terlihat foto Lai sedang digiring aparat kepolisian dengan tangan terborgol. Judul tulisan berita utama harian itu tertulis "Apple akan Terus Berjuang".

Saat ini warga Hong Kong amat takut untuk menggelar aksi protes seperti yang pernah dilakukan pada tahun lalu, apalagi dalam beberapa pekan belakangan siapa pun yang menulis di media sosial bisa dikenai hukuman karena melanggar UU keamanan yang baru. Hanya dengan inisiatif memborong Apple Daily, warga Hong Kong berupaya menunjukkan rasa solidaritasnya.

Selain aksi borong, saham kelompok media milik Lai saat taipan media itu ditangkap pada Senin (10/8) nilainya juga melesat hingga mencapai lebih dari 1.100 persen.

Tuduhan Kolusi

UU keamanan nasional yang baru mengatur larangan upaya pemisahan diri Hong Kong, tindakan subversi, terorisme, dan kerja sama dengan pihak asing. Pasal-pasal yang tercantum mengatur berbagai larangan secara luas seperti pidato politik tertentu, tuntutan otonomi yang lebih luas atau kemerdekaan untuk Hong Kong.

Lai, 71 tahun, sendiri ditahan atas tuduhan berkolusi dengan pasukan asing dan penipuan dalam operasi yang menargetkan grup penerbit miliknya, Next Digital. Selain Lai, polisi juga menangkap dua putra Lai, aktivis muda prodemokrasi Agnes Chow dan Wilson Li, mantan aktivis yang menjadi jurnalis lepas untuk media asal Inggris, ITV.

Beijing memuji penangkapan Lai dan menyebutnya sebagai "pengacau anti-Tiongkok" yang bersekongkol dengan orang asing untuk menimbulkan kekacauan. Sementara para kritikus yakin UU baru tersebut telah mengakhiri kebebasan dan otonomi yang dijanjikan Beijing setelah penyerahan kembali Hong Kong pada 1997 oleh Inggris.

Dalam sebuah taklimat pada Senin malam, polisi Hong Kong mengatakan mereka yang ditangkap adalah bagian dari kelompok yang sebelumnya terlibat melobi negara lain untuk menjatuhkan sanksi bagi Tiongkok. "Setelah UU keamanan nasional diberlakukan, kelompok ini masih aktif," kata pejabat senior dari Kepolisian Hong Kong, Li Kwai-wah. SB/AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S, AFP

Komentar

Komentar
()

Top