Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penanganan Wabah I Virus Korona Amat Mudah Bermutasi

Warga Diajak Cegah Mengatasi Lonjakan Covid-19

Foto : Sumber: Covid19.go.id
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid- 19, Wiku Adisasmito, mengajak masyarakat untuk berperan aktif mencegah lonjakan kasus Covid-19. Hal ini dilakukan dengan memakai masker dan melengkapi vaksinasi hingga dosis penguat atau booster.

"Memakai masker dan protokol kesehatan lainnya serta diiringi dengan vaksinasi booster dapat mencegah lonjakan kasus Covid-19," kata Wiku dalam Konferensi Pers Perkembangan Penanganan Covid-19 di Indonesia yang diakses secara daring dari Jakarta, Kamis (28/7).

Wiku menegaskan masyarakat perlu konsisten menerapkan protokol kesehatan mengingat pada saat ini masih dalam kondisi pandemi Covid-19. "Tidak bosan saya mengingatkan kita belum sepenuhnya terlepas dari pandemi Covid-19.

Dinamika kenaikan, maupun penurunan baik angka kasus positif, kesembuhan maupun kematian akan terus bergulir jika kita semua tidak konsisten menjalankan upaya pencegahan baik dalam bentuk prokes maupun vaksinasi," katanya. Seperti dikutip dari Antara, Wiku menjelaskan virus korona amat mudah bermutasi sehingga pada saat ini bermunculan varian dan subvarian baru.

"Hal ini mengindikasikan manusia sebagai host atau target virus memberikan peluang lebih besar bagi virus untuk memperluas penularannya. Walau mutasi virus bersifat, namun intensitasnya akan meningkat jika dibarengi laju penularan yang juga meningkat di masyarakat," katanya.

Dalam satu tahun terakhir, tambah dia, telah terjadi pergeseran dominasi varian dari varian Delta pada tahun 2021 menjadi varian Omicron sejak awal 2022 ini. "Bahkan karena tingginya mutasi varian Omicron ini, WHO telah menetapkan pemantauan khusus Omicron subvariants under monitoring di antaranya adalah BA.4, BA.5, BA.2.12.1, dan BA.2.75," katanya.

Ingatkan Masyarakat

Terkait hal tersebut, Satgas Penanganan Covid-19 mengingatkan masyarakat untuk terus memperkuat disiplin penerapan protokol kesehatan guna mencegah lonjakan kasus.

"Pakai masker dengan benar serta tidak melepaskan saat berbicara, menggunakan sanitasi setelah bersentuhan dengan orang lain, menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, serta memastikan setiap orang telah mendapatkan vaksinasi dosis ketiga atau booster," katanya.

Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melaporkan sebanyak 55.294.775 jiwa telah mendapatkan vaksin dosis ketiga atau mengalami penambahan harian sebanyak 19.337 jiwa pada Kamis hingga pukul 12.00 WIB. Mereka yang telah mendapat vaksin dosis kedua bertambah 6.007 jiwa, sehingga total menjadi 169.942.479 jiwa sejak program vaksinasi digulirkan.

Sementara penduduk Indonesia yang telah mendapat vaksin dosis pertama sebanyak 202.345.374 jiwa atau bertambah 11.583 pada Kamis. Pemerintah menargetkan sasaran vaksinasi bagi 208.265.720 jiwa. Kementerian Kesehatan telah menerbitkan surat edaran perihal pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dosis penguat kedua pada kalangan tenaga kesehatan mulai Jumat (29/7).

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Maxi Rein Rondonuwu, mengatakan Surat Edaran Nomor HK.02.02/C/3615/2022 tentang Vaksinasi Covid-19 dosis booster (penguat) kedua bagi sumber daya manusia bidang kesehatan telah disampaikan ke seluruh daerah pada Kamis.

Vaksinasi penguat kedua atau vaksinasi dosis keempat pada sumber daya manusia bidang kesehatan bisa dilakukan menggunakan produk vaksin Covid-19 yang telah mendapatkan persetujuan penggunaan dalam kondisi darurat (Emergency Use Authorization/EUA) dari BPOM dengan memperhatikan ketersediaan vaksin.

"Vaksinasi Covid-19 dosis penguat kedua diberikan enam bulan setelah vaksinasi penguat pertama," kata dia. Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, mengatakan kebijakan akselerasi vaksinasi dosis penguat atau booster di Indonesia diharapkan bisa menembus 70 persen populasi sasaran.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top