Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Politik Hong Kong

Warga Antre Beli Edisi Akhir "Apple Daily"

Foto : AFP/Daniel SUEN

Edisi Akhir l Seorang jurnalis memperlihatkan cetakan edisi akhir Apple Daily sebelum membagikannya secara gratis harian prodemokrasi itu pada para pendukung yang berkumpul di luar gedung kantor redaksi di Hong Kong pada Kamis (24/6) dini hari. Apple Daily memutuskan untuk menghentikan operasionalnya setelah para eksekutifnya ditangkap dan aset perusahaan dibekukan karena dianggap melanggar UU keamanan nasional yang baru diberlakukan.

A   A   A   Pengaturan Font

HONG KONG - Warga Hong Kong pada Kamis (24/6) pagi antre agar bisa membeli koran Apple Daily edisi akhir walau kondisi cuaca sedang gerimis. Besarnya minat warga untuk membeli surat kabar itu membuat banyak lapak koran kehabisan satu-satunya harian yang amat vokal dalam menyuarakan dan mendukung gerakan prodemokrasi di Hong Kong itu dalam hitungan menit.

Dalam tulisan berita utamanya, Apple Daily menulis bahwa mereka adalah korban kekejaman tirani setelah eksekutif harian itu memutuskan untuk menghentikan operasionalnya setelah sejumlah petinggi perusahaan diciduk aparat keamanan atas tudingan pelanggaran undang-undang keamanan nasional yang baru diterapkan serta aset koran itu dibeekukan sehingga Apple Daily tak bisa menjalankan bisnisnya karena tak bisa membayar gaji para pegawainya.

Ditutupnya harian yang amat populer itu merupakan pukulan terkini terhadap kebebasan di Hong Kong sehingga menerbitkan pertanyaan apakah pusat keuangan internasional itu bisa tetap jadi pusat sumber media seiring dengan semakin tegasnya Tiongkok untuk memberangus kebebasan dan perbedaan pendapat.

Pada foto halaman depan harian itu menampilkan gambar jurnalis Apple Daily sedang melambaikan tangan kepada khalayak pendukungnya yang berdiri di luar gedung kantor redaksi.

"Apple Daily sudah mati," tulis wakil kepala redaksi, Chan Pui-man, yang ditangkap pekan lalu atas tuduhan pelanggaran keamanan nasional, pada surat perpisahan kepada para pembaca. "Kebebasan pers menjadi korban tirani," imbuh dia.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top