Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Hari Pramuka I Kwarnas: "Life skill" Pramuka Cegah Judi Daring dan Perundungan

Wapres Sebut Kedudukan Pramuka Akan di Bawah Presiden

Foto : ANTARA/Asprilla Dwi Adha

hadiri upacara HUT ke-63 Pramuka l Wakil Presiden Ma`ruf Amin (tengah) didampingi Ketua Kwarnas Pramuka Budi Waseso (kiri) menyematkan tanda penghargaan gerakan pramuka kepada anggota pramuka di Buperta Cibubur, Jakarta, Rabu (14/8). Peringatan Hari Pramuka 2024 yang diikuti 10.000 anggota pramuka dari seluruh Kwatir Daerah se-Indonesia tersebut bertema Pramuka Berjiwa Pancasila Untuk Menjaga Keutuhan NKRI.

A   A   A   Pengaturan Font

Wapres memastikan pemerintah akan memperkuat peran pramuka dalam pembangunan SDM. Untuk itu, pramuka akan berada secara langsung di bawah presiden.

JAKARTA - Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin, memastikan pemerintah berkomitmen memperkuat peran Pramuka, terutama dalam pembangunan sumber daya manusia. Nantinya, keberadaan Pramuka akan langsung berada di bawah Presiden.

"Nanti berada langsung di bawah Presiden jadi nanti pembinaannya lebih intensif, lebih baik lagi dan lebih optimal dalam membangun bangsa," ujar Ma'ruf, dalam acara Upacara Peringatan Hari Pramuka Ke-63, di Jakarta, Rabu (14/8).

Dia meminta anggota Pramuka responsif dalam menghadapi tantangan zaman yang kompleks. Menurutnya, perkembangan global saat ini diwarnai konflik, ancaman lingkungan, ketahanan pangan, hingga kejahatan di bidang teknologi informasi.

Ma'ruf mengimbau, para anggota Pramuka harus bisa lebih adaptif ke depannya. Dia juga berharap, Pramuka mengoptimalkan cara-cara kekinian yang efektif untuk membangkitkan rasa cinta tanah air dan rasa bangga menjadi warga negara Indonesia.

"Pramuka menjadi strategis dalam hal menyiapkan lahirnya pemimpin bangsa untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut. Pendidikan Pramuka menjadi salah satu instrumen yang efektif dalam mencetak generasi unggul," jelasnya.

Ekstrakurikuler Sekolah

Sementara itu, Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka, Budi Waseso, menekankan pentingnya gerakan Pramuka tetap menjadi ekstrakulikuler wajib di sekolah. Menurutnya, Pramuka bisa mencegah berbagai dampak buruk perkembangan zaman seperti judi online yang marak menerpa generasi muda, bullying, kasus narkoba, pornografi, dan berbagai pengaruh buruk budaya asing. "Pramuka punya undang-undang yang mengatur. Sehingga posisi kami jelas bahwa Pramuka harus tetap menjadi ekstrakurikuler wajib sekolah," tuturnya.

Terkait adanya isu Pramuka tidak lagi menjadi ekstrakurikuler wajib, Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Jawa Timur, Arum Sabil, menyatakan, kebijakan tersebut tidak sesuai karena tidak linear dengan peran Pramuka dalam mempersiapkan generasi unggul di masa depan. Menurutnya, generasi masa depan tidak hanya perlu kecerdasan intelektual, tapi moral, akhlak, dan adab juga penting untuk menjaga bangsa.

"Sudah jelas kalau pramuka ini akan jadi kawah candradimuka untuk mempersiapkan generasi unggul di masa depan. Ini tentunya harus didukung penuh pemerintah, dalam hal ini Kemendikbudristek," terangnya.

Budi Waseso atau yang akrab dipanggil Buwas menyatakan Pramuka dapat meningkatkan kecakapan hidup atau life skill untuk mencegah judi daring (online) hingga perundungan atau bullying.

"Dalam pramuka itu diajarkan kecakapan hidup, soft skill (keterampilan nonteknis), dan hard skill (keterampilan teknis) untuk menjadi bekal di tengah maraknya judi online yang menerpa generasi muda, aksi bullying, pornografi, hingga pengaruh budaya asing yang menggerus semangat gotong royong," katanya.

Peringatan Hari Pramuka ke-63 diselenggarakan di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur, dengan tema "Pramuka Berjiwa Pancasila Menjaga Persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia" dan dihadiri oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin selaku Pembina Upacara.

Selain kecakapan hidup, menurutnya, Pramuka juga mengajarkan kecerdasan spiritual, emosional, sosial, intelektual, dan fisik (sesosif) yang menjadi postur ideal seorang pramuka sebagai generasi pembawa perubahan untuk bangsa Indonesia.

Sebagai organisasi pendidikan non-formal, lanjut dia, gerakan pramuka mestinya tidak hanya sekadar menangani pembangunan karakter, tetapi juga berperan aktif pada bidang lainnya seperti pengabdian masyarakat.

Ketua Kwarda Pramuka Jawa Barat, Atalia Praratya, menilai, ketika ada penghapusan program baik, maka harus ada program yang lebih baik. Dia tidak melihat adanya urgensi atau manfaat jika Pramuka dihapus sebagai ekstrakurikuler wajib.

"Kita harus terus berjuang agar pramuka ada di hati masyarakat. Terutama hal-hal yang harus disempurnakan mari disempurnakan bersama, tapi kalau hal ini membuat kita mundur ke belakang saya kira sayang sekali," ucapnya. ruf/S-2


Redaktur : Sriyono
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top