Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Wajib Tahu! Sebelum Mengolah Daging, Dokter Gizi Sarankan Lakukan Ini untuk Pastikan Daging Steril dari Penyakit

Foto : antara

Pemeriksaan kesehatan hewan kurban oleh petugas Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang beberapa waktu lalu.

A   A   A   Pengaturan Font

TANGERANG - Dokter spesialis gizi klinik RS Sari Asih Ciputat Tangerang Selatan yakni dr. Eleonora Mitaning Christy mengimbau masyarakat agar ketika mendapatkan daging jangan segera dicuci namun direbus dahulu selama 30 menit dalam suhu 70 derajat untuk memastikan steril atau aman dari penyakit.

"Masyarakat agar tetap memilih sumber daging dan susu yang higienis sehingga terhindar dari penyakit," katanya dalam keterangannya di Tangerang, Sabtu (9/7).

Dia mengatakan, daging yang sehat itu memiliki ciri masih terlihat segar, berwarna merah, tidak ada warna kebiruan, dan tidak berbau. Sementara daging yang tidak sehat itu sangat terlihat dari warnanya yang sudah kebiruan atau hitam dan berbau busuk.

Ia menuturkan, penyakit mulut dan kuku (PMK) menular melalui sebaran virus. Hewan ternak yang terjangkit PMK ditandai dengan kuku melepuh, erosi di bagian mulut, lidah, lubang hidung, gusi dan puting yang berimbas pada penurunan produksi susu, gangguan reproduksi, penurunan berat badan, keguguran sampai kematian mendadak.

Virus PMK ini menyerang hewan dalam jangka waktu 14 hari dan akan mengeluarkan gejala. Virus menular antar hewan melalui droplet air liur atau cairan hidung, maupun terkontaminasi dari kandangnya, mobil yang mengangkutnya, atau alas tidurnya.

"Dan virus ini dapat bertahan di tubuh hewan yang terinfeksi di bagian dagingnya, susunya, tulang, dan kelenjar-kelenjar," katanya.

Meski membahayakan hewan ternak, Ia memastikan penyebaran virus tersebut hanya terjadi pada hewan saja atau antar spesies, sehingga sangat kecil menginfeksi manusia, tidak bisa melintasi beda spesies.

"Sehingga tidak perlu khawatir terkena kepada manusia, meski bisa saja menginfeksi tapi kemungkinannya sangat kecil," katanya.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top