Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Waduh Kok Ini Menimpa Negara yang Kaya Rempah, Industri Jamu Indonesia Hadapi Krisis Bahan Baku

Foto : ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti

Tangkapan layar Pendiri Acaraki Jamu Jony Yuwono dalam acara “Telusur Jalur Rempah: Melihat Pengaruhnya Pada Kuliner Nusantara” secara daring di Jakarta, Selasa (10/8/2021).

A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Seorang pengusaha mengemukakan industri jamu di Indonesia saat ini menghadapi krisis bahan baku, akibat banyak petani yang lebih memilih menanam kopi atau teh, sebagai komoditi untuk diperdagangkan.

"Para petani rempah sebagai penyedia bahan baku dari jamu itu cenderung lebih memilih menanam kopi dan teh. Jika ini berlanjut, jangan sampai rempah kita malah dibudidayakanoleh negara tetangga kita," kata pendiri Acaraki Jamu Jony Yuwono, dalam acara "Telusur Jalur Rempah: Melihat Pengaruhnya pada Kuliner Nusantara" secara daringyang dipantau di Jakarta, Selasa (10/8).

Jony mengungkapkan alasan banyaknya petani lebih memilih menanam kopi atau teh adalah karena permintaan atau penjualannya lebih konsisten dibandingkan rempah-rempah.

"Rempah-rempah permintaannya tidak konsisten dan tidak ada bagian penting. Kalau misalnya, industri kopi dan teh ada sortir, kualitas bagus jelek atau bagaimana, sedangkan untuk rempah biasanya digabung saja, tidak disortir mana yg kualitas bagus, sedang atau bawah, sehingga ketika digabung, harga jualnya jadi pukul rata," kata dia, menjelaskan mengapa harga rempah-rempah lebih murah.

Berdasarkan data Riset Tanaman Obat dan Jamu di Indonesia (Ristoja) milik Kementerian Kesehatan tahun 2012, Jony mengatakan telah dilakukan 209 surveidari 1.068 suku yang ada di Indonesia dan tercatat 15.773 resep jamu berasal dari 1.740 spesies tanaman yang berbeda.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top