Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Temuan WHO

Virus Covid-19 Berasal dari Peternakan Satwa Liar di Yunnan

Foto : HECTOR RETAMAL/AFP

Ahli Ekologi Penyakit WHO, Peter Daszak

A   A   A   Pengaturan Font

NEW YORK - Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) akhirnya mendapatkan kesimpulan tentang dari mana pandemi virus Covid-19 berasal, setelah melakukan penyelidikannya selama berbulan-bulan.

Berdasarkan hasil investigasi badan kesehatan PBB itu, peternakan satwa liar di Tiongkok kemungkinan besar menjadi sumber penyebab pandemi Covid-19.

Kesimpulan itu dibocorkan oleh Peter Daszak, seorang ahli ekologi penyakit di tim WHO yang melakukan perjalanan ke Tiongkok, kepada National Public Radio (NPR), Kamis (18/3) waktu setempat.

Pada Januari, tim ahli WHO melakukan perjalanan ke Tiongkok untuk menyelidiki bagaimana pandemi mematikan, pertama kali dimulai. Hingga saat ini, virus korona telah menginfeksi lebih dari 120 juta orang dan menewaskan 2,6 juta orang di seluruh dunia.

Banyak teori konspirasi telah menyebar tentang asal-usul virus, termasuk bahwa virus itu lolos dari laboratorium Wuhan. Bulan lalu, penyelidik WHO menepis penjelasan itu.

Daszak, menjelaskan bahwa peternakan satwa liar ini, banyak di antaranya terletak di atau sekitar Provinsi Yunnan di Tiongkok selatan. Peternakan di Yunnan itu kemungkinan besar memasok hewan ke pedagang di Pasar Grosir Makanan Laut Huanan di Wuhan.

Selama ini, pemberitaan menyatakan Wuhan merupakan tempat kasus awal Covid-19 ditemukan tahun lalu. Beberapa dari hewan liar tersebut bisa saja tertular SARS-CoV-2 dari kelelawar di daerah tersebut.

WHO diperkirakan akan merilis temuannya itu dalam laporan resmi beberapa minggu mendatang.

Konsensus umum di antara para ilmuwan juga mengatakan bahwa virus korona beredar di kelelawar dan melompat ke manusia, kemungkinan melalui spesies perantara. Itulah tepatnya yang ditemukan oleh penyelidikan WHO. Virus itu kemungkinan ditularkan dari kelelawar di Tiongkok selatan ke hewan di peternakan satwa liar, dan kemudian ke manusia.

Proyek Tiongkok

Daszak menjelaskan peternakan satwa liar adalah bagian dari proyek yang telah dipromosikan pemerintah Tiongkok selama 20 tahun untuk mengangkat penduduk pedesaan keluar dari kemiskinan dan menutup kesenjangan pedesaan-perkotaan.

"Mereka mengambil hewan eksotis, seperti musang, landak, trenggiling, anjing rakun, dan tikus bambu, dan mereka membiakkannya di penangkaran," kata Daszak.

Tetapi pada Februari 2020, Tiongkok menutup peternakan itu. "Penutupan itu kemungkinan karena pemerintah Tiongkok juga mengira bahwa itu adalah bagian dari jalur transmisi Covid-19 dari kelelawar ke manusia," kata Daszak.

Pemerintah mengirimkan instruksi kepada para peternak tentang bagaimana mengubur, membunuh atau membakar hewan dengan cara yang tidak menyebarkan penyakit, kata Daszak.

Tetapi, WHO masih belum mengetahui hewan apa yang membawa virus dari kelelawar ke manusia.

"Saya pikir SARS-CoV-2 pertama kali menyerang orang-orang di Tiongkok selatan. Tampaknya seperti itu," kata Daszak.

WHO juga menemukan bukti bahwa peternakan satwa liar ini memasok pedagang di Pasar Grosir Makanan Laut Huanan.

"Tiongkok juga menutup jalur itu karena suatu alasan, yakni mereka mungkin berpikir bahwa ini adalah jalur penularan yang paling mungkin, yang juga akan disimpulkan oleh laporan WHO," kata Daszak.

n SB/AFP/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : AFP, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top