Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Verstappen Ingin Kokohkan Posisi

Foto : GABRIEL BOUYS / AFP

Berharap Kalahkan Charles Leclerc I Pembalap Red Bull Belanda Max Verstappen merayakan di podium setelah Grand Prix Formula Satu Spanyol di Circuit de Catalunya, di Montmelo di pinggiran Barcelona, beberapa waktu lalu. Verstappen berharap untuk selamat dari kekacauan dan mengalahkan musuh bebuyutan, pebalap lokal Charles Leclerc lagi dalam balapan ke-79 Grand Prix Monaco, Minggu (29/5).

A   A   A   Pengaturan Font

MONACO - Juara dunia Max Verstappen berharap untuk selamat dari kekacauan dan mengalahkan musuh bebuyutan, pebalap lokal Charles Leclerc lagi dalam balapan ke-79 Grand Prix Monaco, Minggu (29/5).

Hanya beberapa hari setelah memimpin atas rekan setimnya Sergio Perez untuk melewati garis finis yang didominasi pembalap Red Bull akhir pekan lalu di Spanyol, pembalap Belanda berusia 24 tahun itu akan mencoba mengokohkan cengkeramannya di puncak klasemen.

Verstappen mengambil kendali klasemen dengan unggul enam poin dari pebalap Ferrari Leclerc yang terpaksa mengundurkan diri di Circuit de Catalunya. Dia mencari kemenangan keempat berturut-turut dan kedua di Monaco dalam balapan hari Minggu yang berpotensi dilanda hujan. "Kualifikasi sangat penting, seperti biasa," ujar juara dunia 2021 itu.

"Monaco selalu menjadi akhir pekan yang sibuk, tapi spesial. Lintasannya sempit dan membuat detak jantung begitu tinggi hingga gila. Saya akhirnya menang di sana tahun lalu dan itu sangat melegakan," sambungnya.

Seperti Leclerc, yang lahir dan tinggal di Monaco, Verstappen juga berbasis di sana bersama dengan beberapa pembalap lain termasuk juara tujuh kali Lewis Hamilton, Valtteri Bottas, Lando Norris dan Daniel Ricciardo. Itu membuat mereka menikmati pengetahuan yang mendalam tentang sirkuit yang dianggap sebagai yang paling ikonik dan glamor di kalender F1.

Namun, bagi Leclerc, status sebagai pembalap tuan rumah belum membantu apa pun di trek jalan berliku yang dan membutuhkan konsentrasi total dan keterampilan luar biasa.

Dengan hanya memiliki panjang 3,337 kilometer, menjadi sirkuit terpendek, menawarkan sedikit peluang menyalip, pergantian gigi yang cepat dan sering. Juga perubahan ketinggian dan arah yang rumit.

Meskipun mengetahui semua itu, Leclerc belum menyelesaikan balapan Grand Prix di Monaco dalam tiga upaya sejak 2018. ben/AFP/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top