Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Varian Korona Delta Lebih Mematikan? Jangan Asal Klaim Dulu Ya

Foto : Istimewa

Tabel kematian karena varian virus korona.

A   A   A   Pengaturan Font

INGGRIS - Public Health England, sebuah Badan Eksekutif Departemen Kesehatan dan Perawatan Sosial di Inggris Raya, telah melakukan sebuah riset yang terkait isu bahwa varian delta lebih mematikan daripada B117 atau alpha (Inggris) dan B1532 atau beta (Afrika Selatan).

Dari data yang ditampilkan dari laman Public Health England, berdasarkan whole genome sequencing (WGS) di Inggris, tingkat kematian varian alpha dan beta lebih tinggi dibanding varian delta. Hasil WGS di Inggris ini bisa jadi acuan dunia karena jumlah genome yang diteliti sudah sangat banyak.

Tabel 2 pada foto cover di atas menunjukkan jumlah kasus dan kematian yang terkait dengan setiap varian kekhawatiran dan varian yang sedang diselidiki.

Varian korona delta kini telah menyebar di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Fakta ilmiah sejauh ini membuktikan bahwa varian delta, 2,61 kali lebih bisa membuat orang yang terpapar dirawat di rumah sakit.

Dr. Adam Prabata, Kandidat PhD di bidang kedokteran Kobe University yang mengutip hasil riset Public Health England mengungkapkan isu varian delta lebih mematikan ternyata belum terbukti.

"Rasio kematian akibat varian delta sejauh ini ternyata lebih rendah dibanding varian lainnya yang kasusnya banyak (alpha dan beta). Delta: 0,3%, alpha: 1,9%, beta: 1,5% (setelah 28 hari penelitian)

"Jadi jangan asal klaim dulu kalau varian delta ini lebih mematikan ya," ujar dr Adam Prabata di twitter.

Dari data di table atas yang merupakan riset sampai dengan tanggal 21 Juni 2021, tingkat fatalitas varian delta di angka 0,1 persen. Jauh di bawah varian beta di angka 1,4 persen dan alpha, 1,9 persen.

Namun ternyata, varian yang paling mematikan di Inggris adalah varian eta. Dengan tingkat fatalitas mencapai 2,8 persen.

Varian eta atau B.1525 adalah varian yang baru-baru ini diidentifikasi di Inggris. Para ilmuwan mengawasi varian virus korona eta ini karena memiliki beberapa mutasi pada gen protein lonjakan. Mutasi tersebut termasuk adanya E484 K. Situs Public Health England rutin mengunggah hasil risetnya atas varian-varian korona yang ada dari waktu ke waktu.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top