Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Penyakit Menular

Vaksinasi Selamatkan Separuh Lebih Potensi Kematian Global Akibat Covid-19

Foto : AFP/PATRICK T. FALLON

Vaksinasi dapat mengurangi lebih dari separuh potensi kematian global akibat Covid-19.

A   A   A   Pengaturan Font

SINGAPURA - Sebuah studi pemodelan matematika yang baru saja diterbitkan di The Lancet Infectious Diseases, menyebutkan vaksinasi dapat mengurangi lebih dari separuh potensi kematian global akibat Covid-19.

Diperkirakan 19,8 juta kematian dapat dicegah pada tahun pertama setelah vaksin diperkenalkan.

"Pengurangan ini terkonsentrasi di negara-negara berpenghasilan tinggi yang mengandalkan program vaksinasi mereka untuk melonggarkan intervensi dan memungkinkan penularan SARS CoV-2 meningkat ketika mereka pindah ke tahap baru pandemi," kata para penulis, baru-baru ini.

Para peneliti dari Imperial College London memperkirakan 31,4 juta orang akan meninggal, jika tidak ada yang divaksinasi pada tahun pertama vaksinasi, mulai 8 Desember 2020.

"Namun, karena vaksinasi, kami memperkirakan 19,8 juta dari nyawa ini terselamatkan," kata penulis utama studi tersebut, Oliver Watson.

Perkiraan tersebut didasarkan pada kelebihan kematian dari 185 negara dan wilayah.

Tiongkok tidak dimasukkan dalam analisis karena populasinya yang besar dan tindakan penguncian yang ketat, yang akan mencondongkan temuan.

Kematian berlebih yaitu kematian yang terjadi melebihi apa yang biasanya diharapkan dalam satu tahun tanpa pandemi, dapat disebabkan secara langsung atau tidak langsung oleh virus korona.

Banyak negara berpenghasilan menengah ke bawah tidak dapat memenuhi target vaksin pada tahun pertama setelah diperkenalkan.

Akibatnya, kehilangan ratusan ribu nyawa.

Studi tersebut memperkirakan 156.900 kematian tambahan akan dapat dihindari jika target vaksinasi 20 persen yang ditetapkan oleh inisiatif berbagi vaksin global Covax telah tercapai dalam kerangka waktu tersebut.

Sebanyak 599.300 kematian lebih lanjut akan dapat dihindari jika target vaksinasi Covid-19 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) 2021 sebesar 40 persen dari populasi masing- masing negara telah tercapai.

"Jika target yang ditetapkan WHO tercapai, kami memperkirakan kira-kira satu dari lima dari perkiraan nyawa yang hilang karena Covid-19 di negara-negara berpenghasilan rendah dapat dicegah," kata Watson dalam sebuah rilis.

Pengurangan Penularan

Lebih dari tiga perempat dari 19,8 juta kematian yang dapat dihindari disebabkan oleh perlindungan langsung yang diberikan vaksinasi terhadap gejala yang parah.

Sisa 4,3 juta kematian yang dapat dicegah diperkirakan memiliki perlindungan tidak langsung karena penggunaan vaksin menyebabkan pengurangan penularan virus dalam populasi dan beban pada sistem perawatan kesehatan, sehingga meningkatkan akses ke perawatan medis bagi mereka yang paling membutuhkan.

Menurut Watson, perlindungan tidak langsung diperluas ke individu yang divaksinasi dan tidak divaksinasi.

Pertama, populasi dengan cakupan vaksinasi yang tinggi akan memiliki lebih sedikit kejadian penularan, yang mengurangi kemungkinan seseorang bertemu seseorang dengan infeksi.

Kedua, individu yang divaksinasi tetapi masih terinfeksi cenderung kurang menular dibandingkan jika mereka tidak memiliki vaksin.

"Ini mengurangi seberapa besar kemungkinan mereka mengarah pada infeksi selanjutnya," tambahnya.

Studi terbaru ini yang pertama memperkirakan dampak vaksinasi Covid-19 dalam skala global dan yang pertama menilai jumlah kematian yang dapat dicegah baik secara langsung maupun tidak langsung.

"Studi semacam itu mutlak diperlukan dalam kebijakan kesehatan untuk menentukan tingkat morbiditas dan mortalitas yang dapat dicegah," kata Teo Yik Ying, Dekan Saw Swee Hock School of Public Health di Universitas Nasional Singapura.

Meskipun angka-angka ini merupakan perkiraan terbaik, angka-angka ini tetap menyoroti kontribusi penting vaksin dalam menyelamatkan nyawa.

"Lebih penting lagi, ini juga menunjukkan manfaat kolektif bagi dunia jika tantangan ketidaksetaraan dalam akses dan pengiriman vaksin bisa berhasil diatasi," katanya.

Jumlah kematian sebenarnya dari pandemi ini tidak jelas, tetapi kematian berlebih jauh melampaui kematian resmi.

Perkiraan yang dikeluarkan WHO pada Mei menunjukkan kelebihan kematian dalam dua tahun pertama pandemi hampir 15 juta.

n SB/ST/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top