Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Penanganan Wabah I Pengawasan Pintu Masuk Negara Harus Diperketat

Vaksinasi dan Disiplin Prokes Masih Efektif Cegah Omicron

Foto : Sumber: Covid19.go.id
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, menyampaikan vaksinasi dan disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes) masih sangat efektif untuk mencegah penularan Covid-19, termasuk varian Omicron.

"Meningkatkan imunitas sebagai upaya mencegah penularan Covid-19, termasuk Omicron. Kita masih bisa mengandalkan dari vaksinasi, tapi harus disertai dengan 5M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, mengurangi mobilitas, dan menghindari kerumunan)," kata Dicky kepada Antara, di Jakarta, Minggu (20/2).

Dicky mengatakan setidaknya saat ini dunia telah melacak empat subvarian Omicron yakni BA.1, BA.1.1, BA.2, dan BA.3. Dari empat versi itu, subvarian BA.2 yang lebih menular daripada BA.1.

Selain vaksinasi, Dicky mengatakan pengetatan pintu masuk negara hingga pengetatan antarwilayah di dalam negeri juga penting dilakukan untuk mempersempit ruang gerak virus agar tidak menyebar.

"Untuk mencegah setiap apapun itu varian Covid-19, prinsipnya sama, yakni menerapkan pengetatan pintu masuk negara hingga antarwilayah. Kita harus bisa mempersempit ruang virus agar tidak menyebar," kata Dicky yang juga peneliti Global Health Security di Center for Environment and Population Health, Griffith University, Australia.

Selain itu, lanjut dia, untuk mencegah penyebaran varian-varian Covid-19, termasuk Omicron, juga harus dapat meningkatkan sistem pengawasan genomik atau genomic surveillance. "Kalau bicara varian harus ada genomic surveillance yang memadai," ucapnya.

Sebelumnya, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, menyampaikan pasien yang memiliki komorbiditas dan belum mendapat vaksinasi lengkap adalah korban terbesar dari Covid-19.

Berjuang Keras

Ia mengatakan pemerintah terus berjuang keras untuk mencegah lebih banyak lagi korban yang terjadi, salah satunya dengan mendorong vaksinasi. Vaksinasi terbukti secara ilmiah mampu mengurangi risiko kesakitan dan kematian akibat terinfeksi Covid-19.

Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 melaporkan jumlah warga Indonesia yang menerima suntikan vaksin dosis kedua, hingga Minggu, pukul 12.00 WIB, mencapai 140.301.087 jiwa. Data Satgas Covid-19 yang diterima di Jakarta, Minggu tersebut setelah mendapat tambahan 354.959.

Sementara itu, jumlah penerima vaksin dosis pertama pada Minggu (20/2) ini tercatat 113.219 jiwa. Dengan tambahan tersebut, maka jumlah penerima vaksinasi dosis pertama kini menjadi 189.646.917 jiwa. Untuk vaksinasi dosis ketiga bertambah 129.990 jiwa, menjadi 8.456.612 orang.

Pemerintah berencana memvaksinasi 208.265.720 juta orang. Dengan demikian maka tercatat suntikan dosis pertama vaksin Covid-19 sudah diberikan pada 91,06 persen dari total 208.265.720 warga yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19. Warga yang sudah selesai menjalani vaksinasi dosis kedua meliputi 67,36 persen dari total sasaran.

Sebelumnya, pemerintah meminta seluruh pihak agar mendukung percepatan vaksinasi dosis kedua dan penguat bagi lansia, guna melindungi serta mencegah warga kelompok usia tersebut dari risiko kematian.

"Arahan Presiden Joko Widodo jelas, untuk mempercepat vaksinasi lansia dan anak," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate.

Johnny menekankan percepatan vaksinasi kedua dan ketiga harus terus diperkuat di seluruh daerah, terutama bagi kelompok lansia dan masyarakat yang belum disuntik vaksin.

Selain itu, katanya, percepatan vaksinasi bagi lansia juga harus dikonsentrasikan di tempat-tempat yang interaksi masyarakatnya tinggi, karena diketahui, interaksi manusia berpotensi meningkatkan penularan virus penyebab Covid-19.

Satgas Penanganan Covid-19 melaporkan, Jawa Barat mencatatkan penambahan kasus harian terkonfirmasi positif Covid-19 terbanyak mencapai 10.410 orang hingga Minggu, pukul 12.00 WIB. Data Satgas Covid-19 yang diterima Minggu mencatat penambahan kasus Covid-19 itu diikuti Provinsi DKI Jakarta 8.136 orang, Jawa Timur 5.766 orang, Jawa Tengah 4.282 orang, dan Banten 3.604 orang.

Kasus terkonfirmasi positif itu menambah jumlah kasus harian nasional Covid-19 mencapai 48.484 kasus, sehingga total kasus terkonfirmasi positif sejak Maret 2020 berjumlah 5.197.505 orang.

Sementara itu, tercatat pasien sembuh Covid-19 harian terbanyak dilaporkan di Provinsi DKI Jakarta 12.300 orang, Jawa Timur 5.480 orang, Jawa Barat 4.133 orang, Banten 2.895 orang, dan Jawa Tengah 2.152 orang.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top