Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penanganan Wabah I Mobilitas Warga Akan Lebih Masif saat Lebaran

Vaksinasi "Booster" Terus Diintensifkan Jelang Mudik

Foto : Sumber: Covid19.go.id
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus mengintensifkan kinerja vaksinator yang disiagakan di berbagai fasilitas layanan kesehatan, seperti puskesmas, sentra vaksinasi, hingga ruang publik di berbagai daerah. Mereka disiapkan untuk melaksanakan vaksinasi penguat (booster) pada masyarakat sasaran.

"Vaksinasi booster tetap harus dilaksanakan. Pemberian vaksinasi booster tetap mengacu pada interval pemberian vaksinasi, mulai dari vaksinasi pertama, vaksinasi kedua, hingga vaksinasi booster," kata Juru Bicara Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, yang dikonfirmasi di Jakarta, Jumat (1/4).

Bagi masyarakat yang belum vaksinasi penguat dan kebetulan akan melakukan mudik, Nadia mengimbau segera melakukan vaksinasi jika telah tiba waktunya. Vaksinasi penguat bisa disuntikkan minimal setelah tiga bulan kepada orang yang sudah divaksinasi lengkap.

Dia menjelaskan vaksinasi Covid-19 merupakan upaya komunal, tidak hanya untuk melindungi diri, tetapi sekaligus melindungi masyarakat Indonesia, terutama para orang tua dari risiko kematian dan kesakitan akibat Covid-19.

"Mari hentikan perdebatan. Tujuan vaksinasi untuk melindungi masyarakat dari kematian akibat Covid-19, bukan untuk mempersulit mobilitas," katanya.

Nadia mengatakan vaksinasi penguat antibodi merupakan perlindungan penting pelaku perjalanan mudik Lebaran 2022 untuk meminimalisasi dampak kesakitan saat terpapar Covid-19.

"Mobilitas masyarakat yang masif memungkinkan penularan Covid-19 yang lebih tinggi. Maka dari itu, vaksinasi booster (penguat) penting dilakukan untuk membantu mengurangi dampak kesakitan jika tertular Covid-19," kata Nadia.

Lebih Masif

Nadia yang juga menjabat Sekretaris Kesehatan Masyarakat Kemenkes itu, mengatakan mobilitas mudik dinilai lebih masif karena melibatkan puluhan juta orang.

Hasil survei Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan, Kementerian Perhubungan tentang mudik Lebaran 2022, potensi masyarakat yang akan melakukan mudik tahun ini berjumlah sekitar 80 juta orang.

Jumlah tersebut, kata dia, jauh lebih banyak bila dibandingkan dengan pergerakan penonton saat acara MotoGP Mandalika pada 18-20 Maret 2022 yang berkisar 60 ribu orang. "Sehingga perlu vaksinasi booster untuk mengurangi risiko jika tertular Covid-19," katanya.

Pemerintah, tambah Nadia, mewajibkan vaksinasi penguat untuk meningkatkan kekebalan komunal dari penularan Covid-19 mengingat mobilitas warga lebih masif daripada acara MotoGP Mandalika.

Ia mengatakan aktivitas mudik Lebaran identik dengan silaturahim ke rumah orang-orang terdekat, seperti orang tua, keluarga, dan kerabat. Berkaca dari dua kali gelombang penularan Covid-19, seluruhnya dipicu oleh mobilitas penduduk yang tak terkendali.

"Dengan kata lain, risiko penularan akan lebih berbahaya jika penularan terjadi pada orang tua atau lansia di kampung halaman," katanya.

Kemenkes melaporkan 159.686.492 warga Indonesia telah mendapatkan dosis vaksin Covid-19 secara lengkap hingga Jumat (1/4). Siaran pers Kemenkes yang diterima di Jakarta, Jumat, menyebutkan jumlah warga yang menerima dua dosis vaksin itu mengalami penambahan 361.232 orang.

Untuk jumlah penerima vaksin dosis pertama bertambah 184.834 orang, sehingga menjadi 196.719.100 orang. Kemenkes menyebutkan penerima vaksin dosis ketiga bertambah 798.874 orang, sehingga mencapai 23.014.251 orang.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top