Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kesehatan Murid

Vaksinasi Anak Optimalisasi PTM Terbatas

Foto : Koran Jakarta/Muhamad Ma’rup

Direktur Jenderal PAUD Dikdasmen, Jumeri

A   A   A   Pengaturan Font

Langkah vaksinasi sebagai upaya pemerintah meningkatkan kekebalan daya tahan anak agar bisa menghindarkan diri dari paparan virus korona di mana pun.

JAKARTA - Vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 akan mengoptimalisasi pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) Terbatas. Vaksinasi dapat mendukung keamanan dan keselamatan anak-anak selama pembelajaran. Demikian disampaikan Direktur Jenderal PAUD Dikdasmen, Jumeri, di Jakarta, Kamis (16/12).

"Vaksinasi adalah modal besar untuk menjaga keamanan dan keselamatan anak-anak dalam mengikuti pembelajaran tatap muka tersebut," ujarnya. Dia mengajak semua pihak menyukseskan vaksinasi. Dia menekankan, vaksinasi anak, guru, serta tenaga pendidikan memang penting. Meski begitu, vaksinasi tidak menjadi syarat penyelenggaraan PTM Terbataz.

Jumeri memastikan, pemerintah ingin segera terjadi pemulihan pembelajaran. Sebab pandemi Covid-19 menyebabkan anak-anak selama dua tahun terpaksa melaksanakan pembelajaran jarak jauh. "Akibatnya, banyak terjadi penurunan capaian hasil belajar anak-anak," tandasnya.

Sementara itu, Direktur Sekolah Dasar, Sri Wahyuningsih, menegaskan, vaksinasi Covid-19 merupakan bentuk pemenuhan hak anak. Kekhawatiran orang tua terhadap kesehatan anak-anak saat PTM terbatas bisa berkurang. "Ini upaya pemerintah dalam meningkatkan kekebalan daya tahan anak agar bisa menghindarkan diri dari paparan virus korona di mana pun," jelasnya.

Dia menyebut, saat ini sudah lebih dari 50 persen SD melaksanakan PTM terbatas. Jumlah tersebut pun terus bertambah dari waktu ke waktu. "Dimulainya vaksinasi Covid-19 anak usia 6-11 akan semakin mendorong dan memperluas pelaksanaan PTM terbatas," katanya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top