Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Menteri Riset dan Teknologi/ Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, Bambang Brodjonegoro, tentang Vaksin Merah Putih

Vaksin Merah Putih untuk Mengantisipasi Pandemi di Kemudian Hari

Foto : ANTARA/ JESSICA WUYSANG

Bambang Brodjonegoro

A   A   A   Pengaturan Font

Untuk vaksinasi tahun 2021 ini, pemerintah menjalin bekerja sama dengan sejumlah pengembang vaksin luar negeri agar vaksin lebih banyak tersedia.

Di sisi lain, pemerintah juga tengah mengembangkan vaksin dalam negeri yaitu vaksin Merah Putih. Tak jarang, ada pertanyaan mengenai fungsi dan tujuan vaksin Merah Putih nantinya, mengingat program vaksinasi menggunakan vaksin dari luar negeri.

Untuk mengupas terkait vaksin Merah Putih, Koran Jakarta mewawancarai Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, Bambang Brodjonegoro. Berikut petikan wawancaranya.

Bisa Anda jelaskan perkembangan maupun target dari pengembangan vaksin Merah Putih?

Saat ini enam institusi sedang mengembangkan vaksin Merah Putih Covid-19 dengan platform yang berbeda-beda. Enam institusi tersebut adalah Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, LIPI, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Airlangga, dan Universitas Gadjah Mada.

Adapun Lembaga Biologi Molekuler Eijkman diperkirakan pada bulan Maret 2021 bibit vaksin sudah dapat diberikan kepada PT Biofarma untuk selanjutnya masuk tahap uji klinis. Untuk LIPI targetnya bulan Mei 2021 sudah pengolahan data, pelaporan, dan draf paten.

Sedangkan dari perguruan tinggi, UI pada pertengahan tahun 2021 sudah mulai membuat sel mamalia. ITB pada Desember 2021 masuk kepada uji imunogenisitas atau uji preklinis pada hewan mencit.

Unair pada Februari 2020 baru akan dilakukan produksi synthetic adenovirus, uji klinik pertengahan dan akhir 2021 produksi. Sedangkan Universitas Gadjah Mada (UGM) tahun 2021 masih dalam tahapan riset laboratorium.

Apa upaya percepatan dari pengembangan vaksin Merah Putih?

Uji klinis dan pengolahan akan menjadi kecepatan dari Bio Farma yang didukung oleh Badan POM (Pengawas Obat dan Makanan). Tugas kami adalah secepat mungkin memberikan bibit vaksin kepada PT Bio Farma. Kami juga mengajak sejumlah perusahaan swasta yang dapat membantu mempercepat lahirnya vaksin tersebut.

Saya memperkirakan pemberian izin darurat dan produksi massal vaksin Covid-19 Lembaga Biologi Molekuler Eijkman dan LIPI dengan platform protein rekombinan kira-kira pada Januari 2022. Sementara vaksin yang Universitas Airlangga dengan platform adenovirus ditargetkan pada September 2021.

Apa tujuan dari adanya pengembangan vaksin Merah Putih mengingat Indonesia sendiri sudah memulai vaksinasi?

Vaksin Merah Putih tetap perlu meskipun Indonesia sudah membeli vaksin dari negara lain. Ada beberapa pertimbangan di antaranya belum ada yang mengetahui seberapa lama daya tahan tubuh virus setelah vaksinasi.

Jika daya tahan tubuh sudah hilang, tetapi virus Covid-19 masih ada maka perlu dilakukan re-vaksinasi. Maka Indonesia tetap perlu kemandirian untuk mengantisipasi kebutuhan vaksin tersebut.

Ada beberapa temuan kasus mutasi virus Covid-19. Apakah vaksin Merah Putih juga nantinya bisa menangani mutasi yang terjadi?

Sampai saat ini, mutasi yang ada belum atau tidak mengganggu kinerja dari vaksin Covid-19 yang sudah ada. Tetapi, belum bisa diketahui apakah mutasi di masa depan mengharuskan perubahan komposisi vaksin tersebut.

Untuk itu, pengembangan vaksin Merah Putih akan tetap didorong sehingga diharapkan mampu mengatasi kedua hal tadi.

Pengembangan penelitian vaksin nasional juga diharapkan dapat mengantisipasi kemungkinan pandemi atau penyakit menular lainnya yang bisa terjadi di kemudian hari.

n muhamad ma'rup/P-4


Redaktur : Khairil Huda

Komentar

Komentar
()

Top