Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Jum'at, 23 Okt 2020, 06:30 WIB

Vaksin Covid-19 Sangat Diperlukan dalam Pembentukan 'Herd Immunity'

Foto: ANTARA

Dengan vaksin, diharapkan masyarakat memiliki imunitas yang tinggi dan kebal terhadap virus korona jenis baru atau Sars-Cov-2.Meski begitu, vaksin masih belum bisa dipastikan keberadaanya, meski pemerintah telah menjanjikan vaksin tersedia akhir tahun 2020 atau awal tahun 2021. Jika ada, vaksin juga belum bisa diberikan untuk minimal 70 persen dari total penduduk untuk membentuk herd immunity.

Untuk mengupas terkait perkembangan vaksin Covid-19, Koran Jakarta mewawancarai Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, Bambang Brodjonegoro. Berikut petikan wawancaranya.

Seberapa besar dampak dari vaksin dalam penanganan Covid-19?

Dalam mewujudkan kekebalan massal atau herd immunity kebutuhan akan vaksin Covid-19 masih sangat dibutuhkan. Mengingat virus Covid-19 berbeda dengan virus lainnya yang dapat selesai dengan herd immunity tanpa vaksin, misalkan malaria.

Tetapi, karena Covid-19 ini penyebarannya sangat cepat dan berbahaya bagi orang yang mempunyai penyakit penyerta, maka satu-satunya cara harus ada vaksin supaya kekebalan massal itu terbentuk.

Banyak kekhawatiran dari masyarakat terkait keamanan bahkan kehalalan vaksin. Bagaimana pemerintah memastikan vaksin Covid-19 aman?

Masyarakat atau nanti para pengguna vaksin tidak perlu khawatir, selama vaksinnya sah dan resmi sebagai vaksin Covid-19, siapa pun yang membuat dan apa pun platformnya maka itu sudah mempunyai safety & efficacy yang sudah dijamin.

Vaksin yang nantinya mendapatkan izin dari BPOM adalah vaksin yang sudah memenuhi syarat aman dan manjur (safety & efficacy). Aman dalam artian tidak ada efek samping yang serius dan manjur dalam pengertian bahwa sesuai dan cocok untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap Covid-19.

Terkait vaksin yang bekerja sama dengan negara lain, bagaimana Anda menjamin Indonesia tidak hanya dimanfaatkan?

Indonesia juga mengembangan vaksin melalui kerja sama dengan beberapa pihak dari luar negeri. Langkah ini diambil untuk menjawab kebutuhan vaksin secara cepat sambil menunggu pengembangan vaksin Merah Putih selesai.

Indonesia tidak membeli putus atau membeli vaksin yang sudah jadi dari luar negeri. Namun, kerja sama dengan luar negeri tersebut juga mencakup transformasi teknologi pengembangan vaksin, sehingga vaksin tersebut tetap dikembangkan di Indonesia. Dalam kerja sama ini tentu harus menguntungkan Indonesia, atau setidaknya saling menguntungkan.

Vaksin Merah Putih sendiri pengembangannya sudah sejauh mana?

Vaksin Merah Putih paling penting definisinya adalah menggunakan isolat virus yang ada di Indonesia. Saat ini ada enam institusi yang mengembangkan vaksin Merah Putih. Institusi yang terlibat dalam pengembangan vaksin merah putih yaitu Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Lembaga Ilm Pengetahuan Indonesia (LIPI), Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, dan Universitas Airlangga.

Terkait proses produksi, upaya apa yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan yang ada?

Pemerintah terus melihat kesiapan dan kemampuan dari calon-calon pabrik vaksin Covid-19. Mengingat PT Bio Farma dengan segala pengalamannya tentu perlu dukungan pemerintah dan industri farmasi swasta dalam memproduksi vaksin. n muh ma'arup/P-4

Redaktur: Khairil Huda

Penulis:

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.