Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Vaksin Booster Penting untuk Jaga Kesehatan Lansia

Foto : ISTIMEWA

booster

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Data 4 Maret 2022 vaksinasi dosis 2 telah mencapai 70,38 persen atau 146.577.204 dosis, dari target sasaran 208.265.720 penduduk. Namun capaian vaksinasi booster yang pertama kali dimulai pada 12 Januari 2022 hingga sekarang angkanya baru baru 24 persen alias 76 persen target sasaran belum menjalani vaksinasi.

Data surveilans Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) menunjukkan bahwa vaksin Covid-19 viral vektor aman sebagai vaksin primer maupun booster. Keduanya dapat memberi perlindungan tinggi dan konsisten setara dengan vaksin 'mRNA,' bahkan pada kelompok yang lebih rentan.

"Surveilans KIPI melihat keamanan vaksin dilakukan berkesinambungan untuk memastikan keamanan vaksin dalam upaya peningkatan keselamatan pasien serta menentramkan masyarakat," kata Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) Prof. Dr. dr. Hinky Hindra Irawan Satari, SpA(K), M. Trop.Paed, dalam webinar berjudul Perjalanan Vaksinasi Covid-19: Pentingnya Vaksinasi Booster di Masa Pandemi, Sabtu (25/6).

Di Indonesia, pemberian dosis booster pada lansia untuk umur 60 tahun ke atas diberikan dengan interval minimal 3 bulan setelah mendapat vaksinasi primer lengkap. Diharapkan vaksin tersebut bermanfaat untuk meningkatkan respons imun setelah vaksinasi primer dua dosis dengan lengkap.

Vaksinasi booster dapat dilakukan secara homolog atau heterolog menggunakan regimen vaksin yang tersedia di lapangan dan sudah mendapatkan EUA dari BPOM. Selain itu telah sesuai dengan rekomendasi Indonesian Technical Advisory Group on Immunization(ITAGI).

dr Hinky menjelaskan, Vaksin booster homolog, merupakan vaksin Covid-19 yang diberikan sama dengan jenis platform vaksinasi primer. Sedangkan vaksin booster heterolog, merupakan pemberian vaksin booster yang memiliki perbedaan platform atau vaksin dengan platform sama, tetapi berbeda merek.

Vaksin heterolog dapat diberikan untuk vaksinasi primer atau booster, disebut mix and match schedule. Rekomendasi WHO menyatakan vaksin booster heterolog merupakan vaksin yang mendapat EUL emergency use listing (EUL) WHO, yakni mRNA, viral vektor, dan protein subunit.

"Vaksinasi yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu dapat menimbulkan titer antibodi yang diinginkan untuk merespons memori untuk mengenali antigen dalam virus Covid-19" tegas Hinky.

Ketua ITAGI Prof. Dr. Sri Rezeki, Hadinegoro, dr., SpA (K), mengatakan studi WHO menunjukkan pada lanjut usia (lansia), vaksinasi Covid-19 dapat menurunkan kejadian penyakit berat, masuk rumah sakit (rawat inap), dan kematian. "Mereka adalah kelompok masyarakat yang perlu mendapatkan perlindungan khusus dari Covid-19 selain kelompok komorbid dan kelompok imunokompromais setelah kelompok dewasa, remaja dan anak-anak sehat," ujar dia.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top