Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Dampak Kudeta Militer

Utusan PBB soal Myanmar Desak Pimpinan Junta Mundur

Foto : Antara /Kemlu RI

tidak responsif I Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi (kanan) bertemu Utusan Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Myanmar Christine Schraner Burgener di New York, AS, baru-baru ini. Militer Myanmar tidak responsif terhadap seruan untuk mencegah peningkatan kekerasan.

A   A   A   Pengaturan Font

Konflik Berkepanjangan

Arah perkembangan situasi saat ini, lanjutnya, menuju ke skenario di mana Myanmar berhadapan dengan konflik yang berkepanjangan, diikuti dengan keruntuhan ekonomi, orang-orang yang terpaksa mengungsi dalam jumlah yang lebih besar, dan situasi HAM yang semakin memburuk. Semua itu akan membawa konsekuensi buruk bagi masyarakat Myanmar, serta negara-negara tetangga dan kawasan secara keseluruhan.

"Myanmar bergerak cepat menuju jurang yang dalam, dan pengorbanan apa pun yang perlu dilakukan untuk mengubah arah akan menjadi biaya yang kecil dibandingkan dengan tantangan-tantangan besar yang akan kita hadapi beberapa tahun ke depan," katanya.

Dia pun menggarisbawahi sikap pihak militer Myanmar yang tidak responsif terhadap seruan untuk mencegah peningkatan kekerasan atau untuk mengambil langkah deeskalasi, termasuk dengan membebaskan anggota-anggota pemerintahan sipil Myanmar termasuk Presiden Win Myint dan Konselor Negara Aung San Suu Kyi. Selain itu, dia juga menyebut kurangnya kemajuan dari konsensus lima poin Asean sebagai sesuatu yang "problematis".

Terkait peran komunitas internasional, dia menyerukan pentingnya tujuan untuk mencapai solusi politik dan kompromi untuk menjadi dasar dari kegiatan-kegiatan dialog yang berlangsung. "Selama tak ada tanda-tanda keseriusan dari Tatmadaw menuju resolusi damai, saya mendesak semua negara anggota (PBB) dan organisasi regional yang hadir di sini untuk berhati-hati dan menahan diri dari langkah-langkah yang dapat memberikan legitimasi terhadap upaya untuk mendapatkan akses tanpa tujuan yang jelas," paparnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top