Utusan Militer untuk Myanmar Harus Bertemu dengan Semua Pihak
Seorang pria menyeberangi jalan di dekat Pagoda Shwe Dagon selama “aksi mogok diam” untuk memprotes dan memperingati ulang tahun kedua kudeta di Yangon, beberapa waktu lalu.
Selesaikan Krisis
Banyak yang diharapkan dari Indonesia dalam perannya sebagai ketua Asean tahun ini, terutama dalam menyelesaikan krisis usai kudeta di Myanmar, melihat Indonesia sebagai negara terbesar di kawasan ini dan khususnya karena sebelumnya pernah membantu Myanmar.
Agus pernah dipercaya untuk mewakili pemerintah Indonesia membantu Myanmar dalam transisi menuju demokrasi dari tahun 2007 hingga 2011. Ia juga sering diundang sebagai pembicara dalam proses demokratisasi Myanmar.
Agus mengatakan keputusan atas siapa utusan khusus itu ada di tangan Presiden. "Orang yang ditunjuk itu harus memahami proses transisi demokrasi dan peran militer untuk mendukung transisi demokrasi, dan dipastikan jangan malah menghambat transisi demokrasi," catatnya.
"Ada tidak kedalaman dia untuk memberikan gambaran keikhlasan militer untuk melepaskan kekuasaannya yang berasal dari darurat masa lalu dan harus disesuaikan dengan prinsip demokrasi di mana militer harus berada di bawah supremasi sipil, tapi juga menjadi militer profesional?" paparnya.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya