Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Krisis Semenanjung Korea

Utusan Korut Berkunjung ke Tiongkok

Foto : AFP/Jun g Yeon -je

Thae Yong-ho

A   A   A   Pengaturan Font

BEIJING - Delegasi utusan Korea Utara (Korut) dilaporkan pada Senin (14/5) tiba di Beijing, Tiongkok. Kedatangan delegasi utusan Korut itu dilakukan jelang pertemuan tingkat tinggi antara pemimpin Korut, Kim Jong-un, dan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, yang akan dilaksanakan pada 12 Juni di Singapura

"Kunjungan itu dimaksudkan untuk pembicaraan bagi meningkatkan kontak diplomatik bilateral," demikian dilaporkan kantor berita dari Jepang, NHK.

Belum jelas siapa nama-nama delegasi utusan Korut yang berkunjung ke Tiongkok. Namun delegasi utusan Korut itu telah diterima di Wisma Negara Diaoyutai di Beijing.

Kehadiran delegasi utusan Korut ini terjadi sepekan setelah Kim Jong-un melakukan kunjungan ke-2 ke Tiongkok. Saat berada di Tiongkok, Kim berdialog dengan Presiden Xi Jinping, untuk memperbaiki hubungan diplomatik yang sempat renggang karena Beijing mendukung sanksi dari Perserikatan Bangsa-Bangsa atas program persenjataan nuklir Korut.

Pakar politik mengatakan bahwa Kim perlu menjaga hubungan baik dengan Beijing karena Korut membutuhkan Tiongkok saat terjadi pertemuan tingkat tinggi antara Korut-AS.

Pernyataan Pembelot

Sementara itu mantan diplomat tinggi Korut yang membelot, Thae Yong-ho, mengatakan bahwa Pyongyang tak akan sepenuhnya meninggalkan program persenjataan nuklirnya. "Dinamika situasi diplomasi dan negosiasi yang saat ini terjadi tak akan berakhir dengan perlucutan (program senjata nuklir) secara jujur dan sepenuhnya. yang akan terjadi yaitu semakin berkurangnya ancaman nuklir dati Korut," kata mantan Wakil Duta Besar Korut untuk Inggris yang membelot pada Agustus 2016 lalu.

"Pada akhirnya, Korut akan tetap jadi negara penguasa nuklir," kata Thae pada kantor berita dari Korea Selatan (Korsel), Newsis.

Komentar Thae adalah respons dari pernyataan Pyongyang pada akhir pekan lalu yang akan menghancurkan lokasi uji coba nuklir Punggye-ri pada pekan depan.

Berdasarkan keyakinan Thae, Kim Jong-un tak akan semudah itu meninggalkan program persenjataan nuklirnya apalagi ia pernah menyebut program itu sebagai "pedang berharga bagi mempertahankan perdamaian dan jaminan bagi kelangsungan Korut di masa depan".

"Diplomasi Korut selalu merupakan pengulangan dari sikap garis keras dan peredaan ketegangan. Itu merupakan taktik diplomasi mereka dengan menekankan situasi menuju konfrontasi yang ekstrem dan tiba-tiba memberikan sikap perdamaian," pungkas Thae.

AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top