Utang Pemerintah Tembus Rp6.000 Triliun Lebih
Kondisi tersebut, jelasnya, terjadi ketika beban utang makin tinggi, sehingga utang bukan lagi leverage untuk perekonomian, tetapi sudah masuk sebagai cost.
"Beban biaya bunga dan cicilan pokok akan membuat APBN yang harusnya dialokasikan untuk belanja kesehatan, pendidikan, dan perlindungan sosial akan dibagi dengan beban utang yang harus dibayar," katanya.
Untuk mencegah negara terjebak dalam situasi tersebut, maka utang harus dikendalikan dengan mendisiplinkan belanja negara, mencegah praktik korupsi agar anggaran yang bocor diminimalisir.
Pembiayaan Meningkat
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, sebelumnya mengatakan kenaikan utang pemerintah dipicu oleh pelemahan ekonomi akibat pandemi Covid-19, sehingga kebutuhan pembiayaan meningkat.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya