Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Usut Tuntas dan Tindak Tegas, Tersangka Korupsi Dana Desa di Jember Kembalikan Kerugian Negara

Foto : ANTARA/HO-Kejari Jember

Istri tersangka dana desa mengembalikan kerugian keuangan negara kepada penyidik di Kantor Kejari Jember, Senin (27/2/2023).

A   A   A   Pengaturan Font

Aparat penegak hukum harus mengusut tuntas dan menindak tegas tersangka korupsi dana desa di Jember, meski sudah mengembalikan kerugian Negara.

Jember - Usut tuntas dan tindak tegas. Tersangka perkara dugaan korupsi dana desa (DD) di Desa Pocangan, Kabupaten Jember, Jawa Timur mengembalikan kerugian keuangan negara senilai Rp186 juta kepada penyidik di Kejaksaan Negeri Jember, Senin.

"Istri tersangka dugaan korupsi dana desa itu sebagai pihak yang melakukan upaya mengembalikan kerugian keuangan negara tersebut. Pengembalian dilakukan oleh istri tersangka BR," kata Kepala Seksi Pidana Khusus Kejaksaan Negeri (Kejari) Jember Isa Ulinnuha dalam keterangan tertulis yang diterima di Jember.

Kejari Jember menahan Kepala Desa Pocangan berinisial SM (48) dan seorang ASN di Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga berinisial BR (57) terkait dugaan korupsi dana desa di Desa Pocangan, Kecamatan Sukowono.

Kedua tersangka diduga melakukan tindak pidana korupsi pada sejumlah pekerjaan fisik pada tahun 2020 dan 2021 yang menggunakan anggaran dana desa.

"Pada tahun 2020 ada dua pekerjaan fisik yakni pembangunan gedung madrasah dan pembangunantowerair bersih di Dusun Krajan," tuturnya.

Sedangkan pada tahun 2021 tercatat ada empat pekerjaan fisik yakni satu pembangunan jalan aspal dan tiga pembangunan jalanpaving.

Menurutnya uang yang dikembalikan oleh istri tersangka sebesar Rp186 juta lebih dan uang tersebut dititipkan di rekening kejaksaan untuk menjadi bukti di persidangan nantinya.

"Tersangka sudah mengembalikan sejumlah kerugian keuangan negara yang ditimbulkan akibat perbuatan tindak pidana korupsi dana desa itu," tuturnya.

Ia berharap majelis hakim pengadilan tindak pidana korupsi (tipikor) sependapat dengan tuntutan jaksa, agar uang pengembalian tersebut bisa disetorkan ke kasa negara.

"Jumlah kerugian keuangan negara timbul dari enam proyek fisik pada tahun 2020 dan 2021 yang menggunakan anggaran dana desa di Desa Pocangan, Kecamatan Sukowono," katanya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top