Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Upaya Lolos dari Terjangan Tsunami

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Namanya Pak Muhadi. Ia akrab dipanggil Pak Haji Muhadi. Pak Haji Muhadi adalah salah seorang yang selamat dari gulungan ombak tsunami yang menerjang sebagian pantai di Pandeglang, Serang, dan Lampung pada Sabtu malam (22/12).

Pak Haji Muhadi menceritakan pengalaman saat ombak tsunami datang. Malam itu, Pak Muhadi sedang jaga vila Cisi'ih. Malam itu, banyak yang sedang menikmati liburan, termasuk vila yang dijaganya juga sudah disewa temannya yang datang pakai mobil dan motor. "Waktu itu, saya sedang jaga vila di Cisi'ih," katanya.

Vila yang dijaga Pak Muhadi, letaknya tak jauh dari Pantai Cisi'ih, di Kampung Cisi'ih, Desa Tangkil Sari, Kecamatan Cimanggu, Pandeglang, Banten. "Walau Sabtu malam itu, posisi saya ada di vila dekat kolam renang, di dekat kantin," kata Pak Muhadi.

Malam itu, dia asyik mengobrol dengan temannya yang datang dari Desa Cibaliung, desa tetangganya. Sampai kemudian ketika sedang asyik mengobrol, terdengar bunyi bergemuruh seperti bunyi kapal yang sangat dekat. Awalnya, ia tak menghiraukan itu. Tapi kemudian ia merasa penasaran. Ia pun bergegas ke pinggir pantai, dengan berbekal senter yang dibawanya.

Saat lampu senter menyorot ke pantai, betapa kagetnya dia. Pak Muhadi terkesiap kaget bukan kepalang. Ia bercerita, dilihatnya gulungan ombak mendekat menunju daratan. Tampak seorang temannya sedang tertidur di gazebo dekat pantai. Sekuat tenaga ia pun berteriak. "Ombak datang, ombak awas, ombak awas," kata Pak Muhadi menceritakan pengalaman mengerikannya saat tsunami menerjang.

Ia pun lari secepat mungkin ke arah vila. Tapi terjangan ombak tsunami lebih cepat menggulungnya. Di terjangan pertama, ia masih bisa menyelamatkan diri, di balik tembok. Setelah itu ia lari lagi. Tapi ombak kembali menerjangnya. Untungnya, terjangan ombak mengarah ke rumah-rumah warga, melingkar seperti huruf L. Tidak langsung kembali menuju laut. Ratusan meter, ia terseret gulungan ombak. Sampai ia masuk ke kolam milik warga.

Di tengah keremangan malam yang mencekam, ia coba berenang dengan berpegangan pada batang kayu. Tak lama, ia seperti melihat kepala orang yang timbul tenggelam.

Dan yang sangat disyukuri Pak Muhadi, ibunya yang ketika itu juga ada di vila selamat. Ibunya selamat karena masuk ke dalam bangunan vila yang terbuat dari kayu. " Kebetulan papan vila kan dari kayu. Ibu saya waktu itu tangannya pegangan ke rangka atap baja vila. Alhamdulillah ya Allah, ibu saya selamat," katanya.

Pak Muhadi juga bersyukur, penghuni vilanya selamat semua. Walau motor dan mobil yang membawa mereka terseret ombak. Mobilnya terseret jauh.

Tapi ia ikut bersedih, ketika tahu ada penghuni vila dan warga yang jadi korban. "Mungkin ini sudah takdir Tuhan, saya dan ibu saya, dan teman saya, bisa selamat. Alhamdulillah. Walau saya juga ikut sedih, ada yang jadi korban," ujarnya lirih.agus supriyatna/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy

Komentar

Komentar
()

Top