Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Mata-mata Tiongkok

Universitas Nasional Singapura Batalkan Program PhD Jun Wei Yeo

Foto : ISTIMEWA

Jun Wei Yeo alias Dickson Yeo

A   A   A   Pengaturan Font

SINGAPURA - Pengelola Sekolah Kebijakan Publik Lee Kuan Yew, National University of Singapura ( Universitas Nasional Singapura), membatalkan status kandidat mahasiswa program doctor of philosophy atau PhD, Jun Wei Yeo alias Dickson Yeo, setelah yang bersangkutan ditangkap Biro Penyelidik Federal FBI karena menjadi agen intelijen Tiongkok.

Juru Bicara National University of Singapura mengatakan keputusan terhadap warga negaranya itu diambil setelah mendapat informasi dari Kementerian Kehakiman Amerika Serikat (AS). Yeo dituntut hukuman 10 tahun penjara oleh jaksa penuntut Kementerian Kehakiman AS.

Menurut penjelasan juru bicara kampus, Yeo terdaftar sebagai mahasiswa Phd di sekolah itu pada 2015. Pada 2019, dia mengajukan izin cuti dan dikabulkan pengelola kampus. Pada saat kuliah di jurusan kebijakan publik itu, Yeo menulis makalah soal perlakuan Tiongkok terhadap negara-negara kecil.

Dia mengajukan tesis berjudul Bagaimana Cara Tiongkok Memperlakukan Negara Kecil yang Bernilai Strategis? Tesis ini disetujui secara prinsip pada Agustus 2017. Ada 29 makalah dan presentasi yang disusun Yeo. Dia juga menjadi peneliti di Peking University untuk Kebijakan Publik dan Hubungan Internasional.

Yeo juga pernah menulis ringkasan mengenai kebijakan Presiden Barack Obama. Menurut dia, Obama bertujuan memperkuat kepemimpinan ekonomi Amerika sambil menggelar perang terhadap teror tanpa meminggirkan negara mitra.

Yeo tertangkap petugas FBI pada November 2019 setelah mencoba merekrut pegawai pemerintah AS dan personel militer. Dia mengumpulkan informasi strategis dari mereka soal kegiatan dan proyek-proyek di dalam pemerintah AS. Yeo juga sempat mendirikan perusahaan konsultasi palsu sebagai kedok untuk merekrut warga AS. n SB/AFP/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S, AFP

Komentar

Komentar
()

Top