Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

UNICEF Kekurangan Bantuan, Anak-anak Yaman Makin Menderita

Foto : Anadolu

Anak-anak Yaman di pengungsian.

A   A   A   Pengaturan Font

DUBAI - PBB pada Jumat (24/3) memperingatkan, mereka bisa terpaksa memangkas dukungan untuk anak-anak di Yaman tanpa peningkatan dana. Di Yaman yang dilanda perang, setiap hari puluhan orang meninggal.

"Lebih dari 540.000 anak di bawah usia lima tahun menderita kekurangan gizi akut parah yang mengancam jiwa, satu anak terus meninggal setiap 10 menit karena penyebab yang dapat dicegah," kata badan anak-anak PBB, UNICEF.

"Jika dana tidak diterima, UNICEF mungkin terpaksa mengurangi bantuan vitalnya untuk anak-anak yang rentan," tambahnya dalam sebuah pernyataan yang dirilis menjelang peringatan delapan tahun perang dengan koalisi pimpinan Saudi.

Perang Yaman pecah pada 2014 dan dengan cepat pemberontak Houthi yang didukung Iran merebut ibu kota Sanaa, mendorong pasukan pimpinan Arab Saudi untuk campur tangan mendukung pemerintah di tahun berikutnya.

Pasukan pimpinan Saudi melancarkan serangan pertama mereka terhadap posisi Huthi pada 26 Maret 2015.

Gencatan senjata berakhir tahun lalu, tetapi pertempuran sebagian besar masih tertahan.

Lebih dari 11.000 anak diketahui telah terbunuh atau cacat sejak konflik meningkat pada 2015.

Sebanyak 11 juta anak membutuhkan bantuan kemanusiaan, kata UNICEF.

UNICEF mengatakan membutuhkan 484 juta dolar AS untuk melanjutkan bantuan tahun ini. Tetapi PBB hanya mengumpulkan 1,2 miliar dolar untuk semua lembaganya di Yaman pada konferensi di Swiss bulan lalu, jauh di bawah target sebesar 4,3 miliar dolar.

Kesenjangan pendanaan yang dihadapi UNICEF hingga 2022 menempatkan anak-anak di Yaman dalam risiko.

Pertempuran di Yaman telah memicu tragedi kemanusiaan terburuk di dunia.

PBB mengatakan, lebih dari 21,7 juta penduduk, dua pertiga penduduk Yaman, membutuhkan bantuan kemanusiaan tahun ini.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top