Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Hubungan Multilateral

UNDP: Kiprah G20 Harus Dapat Dirasakan Oleh Kelompok Termiskin

Foto : ASHRAF SHAZLY/AFP

Kepala Program Pembangunan PBB (UNDP), Achim Steiner

A   A   A   Pengaturan Font

SAO PAULO - Kepala Program Pembangunan PBB atau United Nations Development Programme (UNDP), Achim Steiner, mengatakan legitimasi kekuatan ekonomi G20 tidak hanya dalam hal pengendalian inflasi, tapi juga bergantung pada dampak kelompok negara-negara tersebut terhadap masyarakat termiskin di dunia.

Dikutip dari The Straits Times, para menteri keuangan dari G20 bertemu di Brasil minggu ini dan Presiden Luiz Inacio Lula da Silva menempatkan kesenjangan dan kemiskinan, serta perubahan iklim sebagai agenda utama.

"Legitimasi G20 dalam mengirimkan sinyal yang sangat penting terhadap perekonomian dan sistem keuangan global juga harus diukur berdasarkan dampak dan konsekuensinya terhadap kelompok termiskin di dunia," kata Achim Steiner dari UNDP dalam wawancara menjelang pertemuan tersebut, Selasa (27/2).

Keputusan mereka mempunyai konsekuensi langsung terhadap kemampuan pemerintah untuk memainkan peran pemerintah, yaitu menstabilkan dampak sosial untuk mengatasi kemiskinan, kesenjangan, kelaparan, dan juga memobilisasi investasi yang diperlukan untuk transisi besar di zaman kita, perubahan iklim mengubah.

Rasa ketidakadilan di kalangan warga negara yang disebabkan kebijakan pemerintah dapat menciptakan ketidakstabilan keuangan sebagaimana dibuktikan oleh demonstrasi rompi kuning di Prancis yang menentang kenaikan pajak bahan bakar atau protes di Cile pada tahun 2019-2022 mengenai tarif bus dan kereta bawah tanah.

Bencana Keuangan

Meskipun rancangan komunike G20 pada hari Kamis menyatakan perekonomian global kemungkinan akan menuju ke arah soft landing, Steiner memperingatkan banyak negara berkembang sedang menghadapi hard landing dan potensi bencana keuangan.

"Sejumlah negara ini menghabiskan lebih banyak uang untuk membayar utang mereka dibandingkan untuk pendidikan atau kesehatan, dan juga hanya menyisakan sedikit sumber daya untuk mengatasi perubahan iklim dan transisi dari bahan bakar fosil," katanya.

Menurut Steiner, pasar keuangan harus mengubah cara mereka memandang peran mereka di dunia karena mereka membebankan suku bunga yang sangat tinggi kepada negara-negara miskin, sehingga berkontribusi terhadap masalah ini. "Dunia harus memberikan insentif kepada pasar untuk berinvestasi pada solusi, bukan keuntungan finansial semata," ujarnya.

Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva, berupaya memberikan lebih banyak suara kepada negara-negara berkembang di Dunia Selatan dalam pertemuan G20 selama masa kepemimpinan Brasil, yang tecermin dalam fokus rancangan komunike untuk mengatasi kelaparan, kemiskinan, dan kesenjangan.

Steiner memuji pendekatan Brasil dalam mengatasi kemiskinan, perubahan iklim dan reformasi multilateral, dan berharap komunike akhir pekan ini akan mencerminkan prioritas-prioritas tersebut.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top