Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pergantian Kepemimpinan

UMNO Kembali Berkuasa setelah Ismail Sabri Terpilih Jadi PM Malaysia

Foto : ISTIMEWA

Ismail Sabri Yaakob - Lahir di Pahang, 18 Januari 1960 Pendidikan Sarjana Hukum Universitas Malaya (1980)

A   A   A   Pengaturan Font

KUALA LUMPUR - Raja Malaysia, Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah, pada Jumat (20/8), menunjuk Ismail Sabri Yaakob sebagai Perdana Menteri (PM) Malaysia yang baru menggantikan penjabat sebelumnya, Muhyiddin Yasin, yang mengundurkan diri karena kehilangan dukungan mayoritas di parlemen. Penunjukan itu dilakukan setelah Raja bertemu dengan sembilan pemimpin kesultanan di Negeri Jiran itu.

Sehari sebelumnya, Raja Malaysia juga bertemu dengan 114 anggota parlemen dari koalisi Perikatan Nasional (PN) untuk memastikan dukungan mereka terhadap Ismail Sabri Yaakob.

Ismail Sabri, yang juga menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri di era Muhyiddin Yasin, memang disebut-sebut sebagai calon terkuat. Ia merupakan kader dari Partai UMNO yang sempat berkuasa lama sebelum Mahathir Mohamad kembali menjabat sebagai PM pada 2018 lalu.

Selain sebagai anggota parlemen sejak 2004, dia juga dua kali menjabat sebagai menteri kabinet di bawah dua perdana menteri sebelum Muhyiddin. Ia menjabat sebagai menteri pembangunan perdesaan dan regional, pertanian dan perdagangan domestik.

Konstitusi di negara serumpun itu memberi kewenangan kepada Raja menunjuk PM karena kondisi di Malaysia tidak memungkinkan untuk menggelar pemilihan umum, terutama di tengah pandemi Covid-19.

Ismail Sabri mengambil alih jabatan PM di tengah kondisi Malaysia yang bergulat dengan lonjakan infeksi Covid-19 dan kemerosotan ekonomi. Hal itu menyebabkan kemarahan publik atas penanganan krisis kesehatan di negara.

Pengangkatan Ismail juga menandakan kembalinya jabatan pemerintahan ke Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), partai yang pernah berkuasa lama di Malaysia, sebelum tersandung di pemilihan umum 2018 karena korupsi.

Ismail Sabri, 61 tahun, memperoleh dukungan mayoritas tipis, dengan dukungan 114 dari 222 anggota parlemen, kata Istana dalam sebuah pernyataan.

"Raja berharap krisis politik segera berakhir dan anggota parlemen dapat mengesampingkan agenda politik mereka. Rakyat tidak boleh dibebani oleh krisis politik yang tak berkesudahan saat ini," kata Istana seperti dikutip Reuters.

Rekor Tertinggi

Sebelumnya, Raja Malaysia mengatakan Perdana Menteri baru harus menghadapi mosi tidak percaya di parlemen untuk membuktikan dukungan mayoritasnya segera setelah pengangkatannya.

Ismail Sabri akan menjadi Perdana Menteri ketiga Malaysia sejak pemilihan umum 2018, setelah UMNO menarik dukungannya untuk Muhyiddin bulan lalu, dengan alasan kegagalannya mengelola pandemi.

Di pemerintahan Muhyiddin, Ismail Sabri termasuk di antara menteri yang ditugasi membingkai tanggapan Malaysia terhadap pandemi dan mengambil alih pada saat kasus infeksi virus korona dan kematian harian menduduki peringkat tertinggi di kawasan Asia Tenggara.

Malaysia mencatat 23.564 kasus baru Covid-19 pada Jumat, rekor tiga hari berturut-turut, dengan jumlah lebih dari 1,5 juta kasus


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top