UMKM yang Telah "Go Digital" Baru Mencapai 16 Persen
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menyatakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi kunci dalam pemulihan ekonomi nasional karena mampu menyerap banyak tenaga kerja dan memiliki pangsa pasar yang besar.
Namun, di tengah pandemi Covid-19 yang membuat aktivitas lebih terbatas menuntut dilakukan penyesuaian model kerja dan pemasaran yang lebih mengandalkan teknologi atau yang dikenal dengan digitalisasi.
Demikian dikatakan Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti, dalam diskusi Economic Student Committee, Magister Management Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, di Jakarta, Senin (21/12).
Menurut Destry, tren digitalisasi di sektor keuangan meningkat pada masa pandemi, khususnya transaksi perdagangan elektronik atau e-commerce. Nilai transaksi mereka mencapai lebih dari 70 triliun rupiah pada kuartal III tahun 2020 atau meningkat dari kuartal sebelumnya 60 triliun rupiah. Seiring dengan itu, penggunaan uang elektronik (UE) juga meningkat terutama yang diterbitkan oleh nonbank.
"Namun, baru 16 persen UMKM yang sudah digital. Ini yang harus ditingkatkan," kata Destry.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya