Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Ulos Diajukan sebagai Warisan Budaya Tak Benda UNESCO

Foto : VoA

Vilidius Siburian dengan koleksi ulosnya

A   A   A   Pengaturan Font

"Nah, kalau satu negara hanya mengusulkan satu warisan budaya per dua tahun, maka itu bisa tercapai 6.000 tahun yang akan datang. Itulah problemnya. Maka ulos sebagai tenun tradisional, digabungkan dengan tenun dari daerah lain yang sudah ditetapkan sebagai kain warisan budaya tak benda nasional. Itu strategi dari pemerintah pusat," ujar Joe Marbun.

Seperti halnya batik, ulos memiliki berbagai corak yang berbeda dan masing-masing memiliki makna dan tujuan penggunaan yang berbeda.

Ulos dibuat untuk pakaian sehari-hari, sebagai salah satu dari tiga sumber kehangatan leluhur Batak, selain matahari dan api.

Kini ulos tidak hanya dikenal di Indonesia, namun di dunia, karena ulos juga menjadi alat diplomasi budaya yang diberikan oleh masyarakat Batak kepada para tamu negara.

"Raja dan Ratu Belanda, Maxima datang ke Danau Toba. Mereka disemati ulos. Ini menjadi tamu kenegaraan yang mendapat kehormatan dari masyarakat Batak. Dalam forum internasional, (mantan) Direktur IMF Christine Lagarde juga mengenakan pakaian bermotif ulos ketika di Bali. Jadi ulos menjadi familiar tidak hanya di kalangan masyarakat Batak, namun juga di masyarakat nasional maupun internasional."
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top