Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Bantuan Dana Pendidikan

ULM Pastikan Kuota KIP-K Tepat Sasaran

Foto : istimewa

Mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat

A   A   A   Pengaturan Font

BANJARMASIN - Kepala Biro Akademik dan Kemahasiswaan, Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Lisna Rahawaty, memastikan kuota beasiswa Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) tepat sasaran. Verifikasi baik langsung maupun dalam jaringan dilakukan untuk mencegah kecurangan penerima.

"Kalau turun ke lapangan ketemu. Ada yang marah-marah juga ketika ketahuan," ujar Lisna, dalam rangkaian Press Tour Praktik Baik Guru dan Sekolah Penggerak, di Banjarmasin, akhir pekan kemarin.

Dia mengatakan, menyeleksi penerima KIP-K bukan pekerjaan mudah. Pihak kampus harus menentukan penerima dari kalangan yang hampir semua tidak mampu.

Dia menyebut, bagi mahasiswa yang tidak lolos KIP-K di ULM, pihaknya akan melakukan proses wawancara. Nantinya, mahasiswa tersebut bisa dikenakan biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) terendah. "Yang kira-kira dia tidak lolos dipanggil. Kita ngobrol secara emosional untuk kejujurannya. Ada negosiasi dan kalau tidak sanggup kita berikan UKT paling rendah," jelasnya.

Tambahan Kuota

Lebih lanjut, Lisna berharap, ada kuota tambahan KIP-K. Sudah dua tahun terakhir, ULM tidak menerima kuota tambahan, padahal sudah sampai bersurat ke pemerintah pusat. "Kami berharap kuotanya lebih banyak dapatnya. Karena di daerah tumpuannya banyak yang tidak mampu di pelosok-pelosok," katanya.

Dia mengatakan, pada tahun 2021, ULM menerima 1120 kuota KIP-K. Pihak kampus juga mengupayakan beasiswa dari pihak swasta bagi pendaftar KIP-K yang tidak lolos. "Tidak tertampung di KIP-K kami alihkan ke eksternal. Tapi, tidak banyak dan swasta biasanya ada persyaratan khusus juga," ucapnya.

Dia mengatakan, mekanisme KIP-K yang menyesuaikan bantuan dengan akreditasi, prodi, dan lokasi kampus, membuat banyak kampus berminat menerima KIP-K. Meski begitu, perubahan tersebut benar-benar dibutuhkan kampus dan mahasiswa.

"Itu menguntungkan, tapi kuota terbatas. Kita bersurat, tapi keuangan negara juga terbatas, akhirnya kami mengalihkan untuk anak bangsa yang tidak mampu," tandasnya.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top