Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Ukraina Ngamuk! Tuding Korea Utara Rusak Integritas Teritorial Ukraina.

Foto : Istimewa

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy 

A   A   A   Pengaturan Font

Ukraina dinilai tidak memiliki hak untuk membahas masalah kedaulatan lantaran telah mengekor pada Amerika Serikat (AS) dan mendukung berbagai tindakan Washington.

Hal itu disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri Korea Utara dalam sebuah pernyataan seperti yang dilansirkan oleh Reuters pada Jumat (15/7).

Pernyataan itu muncul setelah Korea Utara mengakui Donetsk dan Luhansk sebagai negara merdeka atas nama Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk.

Pengakuan tersebut memicu kemarahan Ukraina dan membuat Kyiv memutuskan hubungan dengan Pyongyang, karena dianggap telah merusak kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina.

PresidenUkrainaVolodymyrZelenskyymengecamKoreaUtaraatas pengakuan kemerdekaan dua wilayahUkraina, Republik Donetsk dan Luhansk.

Zelenskyy menegaskan wilayah yang diduduki sementaraRusiadi Donetsk dan Luhansk tidak memerlukan tanggapan.

Dilansir harian lokal, Kamis (14/7/2022), dia mengatakan begitu jelas ke arah manaUkrainamenuju dan ke arah mana para penjajah berjalan.

"Saya ikut serta dalam Konferensi Kepemimpinan Asia, yang diadakan setiap tahun di Seoul, ibu kota Republik Korea Selatan," ujarZelenskyy.

Dia mengatakan itu salah satu platform yang menarik perhatian seluruh kawasan. Dia menambahkan penting bagi Ukraina, kepentingan dan nilai-nilai didengar dan dirasakan di semua bagian dunia, terutama di negara-negara terkemuka di Asia.

Keputusan Ukraina itu kemudian ditanggapi Menteri Luar Negeri Korea Utara, Choe Son Hui. Selanjutnya Choe Son Hui mengatakan Ukraina tidak pantas menuduh Korea Utara atas perusakan kedaulatan. Itu karena Ukraina sendiri mendukung Amerika Serikat dalam memberikan sanksi yang melanggar kedaulatan Korea Utara.

"Kami akan terus memperkuat dan mengembangkan persahabatan dan kerja sama dengan semua negara yang menghormati kedaulatan kami dan memperlakukan kami dengan baik berdasarkan prinsip kesetaraan kedaulatan, tidak mencampuri urusan dalam negeri, dan saling menghormati," tegas Menteri Luar Negeri Korea Utara Choe.

Lebih lanjut, Choe Son Hui menekankan, program nuklir dan rudal yang berasal dariKorea Utara merupakan upaya untuk mempertahankan diri. Sebaliknya, Amerika Serikat telah mempertahankan kebijakan permusuhan dengan Korea Utara dengan memberlakukan sanksi dan menggelar latihan militer dengan Korea Selatan.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Mafani Fidesya

Komentar

Komentar
()

Top