Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Optimalisasi SDA

UKM Diminta Komersialkan Potensi Florikultura

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah ingin mendorong florikultura atau tanaman bunga agar lebih berkembang karena potensinya masih sangat besar dan belum digarap secara maksimal. Karenanya, pemerintah akan mengajak usaha kecil dan menengah (UKM) mengangkat florikultura ke tingkat komersial.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan beberapa indikator yang menunjukkan florikultura dan hortikultura akan mampu menyumbang pertumbuhan ekonomi nasional diantaranya, keragaman plasma nutfah yang besar di tropis.

Dia menambahkan iklim tropis di Indonesia yang memungkinkan banyak produk florikultura dan hortikultura di dunia bisa berkembang baik, serta lahan yang luas termasuk di dalam kawasan hutan, sumber daya manusia (SDM) dan teknologi yang siap, serta pasar yang masih terbuka.

"Selain itu, kesadaran masyarakat akan keindahan dan kelestarian lingkungan semakin baik," katanya saat pencanangan Hari Florikultura Indonesia yang dirangkai dengan dialog interaktif bertajuk Kebangkitan Florikultura Indonesia di Jakarta, Senin (24/7).

Di sisi lain, paparnya, data menunjukkan ekspor florikultura dunia masih dikuasai oleh Belanda, Kolombia, Equador, Ethiopia, Kenya dan India. Negara yang juga mulai menggeliat menjadi eksportir adalah Thailand, Malaysia, Australia, Israel, Selandia Baru, dan Afrika Selatan.

"Sumbangannya terhadap PDB negara mereka ada yang mencapai 40 persen," katanya.

Sumber Devisa

Sebab itu, kata Darmin Indonesia harus punya target agar florikultura ini mampu menyumbang pertumbuhan ekonomi yang signifikan.

"Saya harapkan semua provinsi dan kabupaten/kota sentra, sudah mulai fokus mengembangkan komoditi ini. Hal tersebut diperlukan agar suatu saat industri ini mampu berbicara lebih banyak dalam kancah perdagangan dunia dan tentunya untuk perolehan devisa negara," terangnya.

Dia juga menggarisbawahi satu hal penting yakni perlu mulai fokus membenahi tata cara praktik bertanam, pemeliharaan tanaman, hingga pemasaran yang lebih baik. Selain itu, sinergi kelompok usaha dengan kegiatan terkait juga perlu menjadi perhatian bersama.

Hari Florikultura sendiri diinisiasi oleh Kemenko Perekonomian, bekerja sama dengan Kementeran Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB), Asosiasi Bunga Indonesia, dan Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota. bud/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Vitto Budi

Komentar

Komentar
()

Top