Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kerja Sama Riset

UGM Bangun Laboratorium Geologi Modern

Foto : ISTIMEWA

Dekan Fakultas Teknik UGM, Nizam.

A   A   A   Pengaturan Font

YOGYAKARTA - Departemen Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) bekerja sama dengan Faculty of Geo-Resources and Materials Engineering, Universitas Teknologi Rhein Westfalen (RWTH) Aachen, Jerman, membangun laboratorium geologi modern, laboratorium Get-In CICERO. Laboratorium senilai 13 miliar rupiah ini diresmikan, Senin (9/4), oleh perwakilan kedua perguruan tinggi tersebut.

"Saat ini, laboratorium dibangun untuk penelitian dalam empat kluster, yaitu kluster environment and water, sustainable geo-resources, geohazards and coastal risk, serta energy and raw material efficiency," kata Dekan Fakultas Georesources and Materials Engineering RWTH, Axel Preusse,di Yogyakarta, kemarin.

Nama Get-In CICERO merupakan singkatan dari German Indonesian Geo-Campus in Indonesia for Competence in Education and Research for Organizations, yaitu sebuah joint research campus di UGM. Kerja sama ini diawali dengan penandatanganan MoU antara UGM dan RWTH Aachen pada 14 November 2017, diikuti dengan kick-off meeting di hari yang sama. Durasi kerja sama ini selama lima tahun, di mana pendanaan utama berasal dari BMBF Jerman (Federal Ministry for Education and Research).

Axel memaparkan fakultas yang dia pimpin dalam beberapa tahun terakhir cukup giat melakukan kolaborasi penelitian di bidang geologi dengan berbagai mitra perguruan tinggi maupun pemerintah. Usai melakukan kunjungan di beberapa perguruan tinggi di Asia, UGM dinilai menjadi salah satu mitra yang penting untuk mengembangkan riset-riset terkait studi geologi di Indonesia.

Kembangkan Rriset

Dengan dibangunnya laboratorium Get-In CICERO beserta berbagai peralatan riset mutakhir di dalamnya, Axel berharap UGM dan RWTH dapat terus berkolaborasi dalam mengembangkan riset yang bermanfaat bagi kedua pihak.

"UGM kami lihat sebagai mitra yang ideal untuk mengembangkan riset yang bisa turut membangun Indonesia. Saya harap ada banyak kemajuan yang bisa dicapai dalam waktu dekat dan ini bisa memberikan manfaat bagi Indonesia dan Jerman," kata Axel.

Dekan Fakultas Teknik UGM, Nizam, mengutarakan peresmian laboratorium ini menjadi batu loncatan bagi kolaborasi di antara kedua institusi. Salah satu poin penting dalam mewujudkan Get-In CICERO joint research campus di UGM ini adalah dengan menyediakan pusat penelitian berupa laboratorium yang dilengkapi dengan alat dan instrumen dengan teknologi yang andal yang terpasang, baik di dalam ruang laboratorium maupun alat portable untuk penelitian dan observasi secara langsung di lapangan.

"Banyak masalah yang bisa kita selesaikan bersama. Saya harap Get-In CICERO bisa menjadi bagian dari pusat riset yang memberikan solusi nyata pada masyarakat," tutur Nizam.

Peralatan yang tersedia di dalam laboratorium ini, di antaranya X-Ray Spectrometer untuk menganalisis berbagai jenis elemen mulai dari sodium hingga uranium dalam sampel tanah, air, dan minyak. Inductar untuk menganalisis karbon, sulfur dari sampel alloys, mineral, dan sedimen. YK/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top