Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebijakan Brexit

UE Tolak Permintaan Boris Johnson

Foto : afp
A   A   A   Pengaturan Font

BRUSSELS - Presiden Komisi Eropa, Jean-Claude Juncker, menegaskan Uni Eropa (UE) tidak akan menuruti permintaan Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, untuk melakukan negosiasi ulang terkait kesepakatan Brexit. Dalam percakapan telepon pertamanya dengan Johnson sebagai perdana menteri, Juncker menyebut kesepakatan Brexit yang sudah ada sebagai perjanjian terbaik dan satu-satunya yang mungkin dilakukan.

"Presiden Juncker mendengarkan apa yang dikatakan Perdana Menteri Johnson, menegaskan kembali posisi UE bahwa Perjanjian Penarikan adalah yang terbaik dan satu-satunya perjanjian yang mungkin - sesuai dengan pedoman Dewan Eropa," kata juru bicara Juncker, Mina Andreeva, Kamis (25/7) waktu setempat.

Johnson mendesak UE melakukan perundingan ulang terkait kesepakatan Brexit. Johnson berjanji memastikan Inggris bakal hengkang dari blok itu tepat waktu pada 31 Oktober mendatang. Jika UE tidak mau merundingkan ulang, Johnson mengancam Inggris akan keluar tanpa kesepakatan.

Saat ini, Johnson hanya mempunyai waktu kurang dari seratus hari untuk mempersiapkan proses Brexit. Pembicaraan itu dilakukan di parlemen maupun dengan Uni Eropa.

Uni Eropa menyatakan mereka akan tetap berpegang kepada skema Brexit yang diajukan oleh mantan PM Theresa May. Usulan itu mengatur soal dampak dan kewajiban keuangan yang harus ditanggung, serta kerangka kerja sama di masa mendatang setelah Inggris keluar dari Uni Eropa.

Jika hal-hal itu tidak diatur, dikhawatirkan bakal berdampak buruk terhadap Inggris, antara lain bisa mengacaukan perekonomian karena tarif impor antara Inggris dan negara-negara anggota Uni Eropa menjadi berbeda. Belum lagi soal proses bea cukai antara Inggris dan Uni Eropa bakal menjadi rumit karena standarnya menjadi berbeda. Selain itu, dikhawatirkan nilai mata uang Inggris bisa jatuh.

Ekonomi Inggris

Tetapi, Johnson menilai ketentuan-ketentuan perjanjian yang dibuat Theresa May pada November tahun lalu itu tidak dapat diterima dan akan meninggalkan kemerdekaan ekonomi Inggris.

Mantan Menteri Luar Negeri itu bahkan mengancam akan menahan tagihan perceraian senilai 39 miliar poundsterling yang sebelumnya Inggris katakan berutang pada Uni Eropa dan membelanjakannya untuk mempersiapkan hasil kesepakatan.

Penolakan untuk negosiasi ulang juga disampaikan Kepala Negosiator Brexit dari UE, Michel Barnier. Bahkan, Barnier menuding retorika agresif Johnson sejak menjadi perdana menteri merupakan upaya untuk memecah persatuan negara-negara Eropa.AFP/ang/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top