Tunggu Pengujian Laboratorium, IADO Telah Kirim Sekitar 300 Sampel Doping ke Bangkok
Ilustrasi – Doping.
Foto: ANTARA/Pixabay-JoronoMedan - Indonesia Anti-Doping Organization (IADO) melaporkan telah mengirim 300-an sampel doping saat penyelenggaraan PON XXI Aceh-Sumatera Utara untuk diuji laboratorium di Bangkok, Thailand.
"Kita telah mengirimkan 300 lebih sampel doping untuk diuji laboratorium," ujar Ketua Umum IADO Gatot S. Dewa Broto di Medan, Minggu.
Gatot mengatakan proses analisis sampel ini diperkirakan memakan waktu minimal 21 hari. Sampel ini diambil dari para pemenang dari sejumlah cabang olahraga yang bertanding.
IADO, menurutnya, akan terus melakukan pengambilan sampel urine dari atlet-atlet yang menjadi juara. Ia menargetkan mampu mengumpulkan 800 sampel urine selama penyelenggaraan PON ini.
Gatot berharap tidak ada kasus doping yang menimpa para atlet dalam ajang PON Aceh-Sumut sehingga mereka berkompetisi dengan aman dan lancar serta fokus dalam meraih prestasi.
"Harapan kami jangan ada atlet yang menodai pelanggaran doping," kata dia.
Ia mengatakan perhatian World Anti-Doping Agency (WADA) saat ini sudah sangat serius dan ketat dalam pengawasan anti-doping.
Sejalan dengan WADA, IADO juga sangat serius menjalankan tugas pengawasan anti-doping pada PON Aceh-Sumut.
Gatot menjelaskan IADO mengirim sebanyak 23 petugas yang disebar di Aceh dan Sumatera Utara untuk tugas pengambilan sampel, melakukan edukasi, investigasi, dan intelejensi.
Ia juga menegaskan komitmennya dalam mendukung suksesnya PON 2024. IADO berharap pengawasan doping yang ketat dapat meningkatkan kesadaran para atlet terhadap bahaya doping.
"Karena kini contohnya mengelak dari pengambilan sampel saja sudah bisa dianggap doping meski belum terbukti mengkonsumsi zat terlarang," ujar Gatot.
- Baca Juga: Ipswich Tes Pertama Amorim
- Baca Juga: Bayern Munich Siap Pertahankan Laju Tak Terkalahkan di Bundesliga
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Sejumlah Negara Masih Terpecah soal Penyediaan Dana Iklim
- 3 Ini Kata Pengamat Soal Wacana Terowongan Penghubung Trenggalek ke Tulungagung
- 4 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 5 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
Berita Terkini
- Degrowth, Melawan Industrialisasi dan Konsumsi Berlebihan Demi Masa Depan yang Berkelanjutan
- Hardjuno Pertanyakan RUU Tax Amnesty Tiba-tiba Masuk Prolegnas Prioritas Saat RUU Perampasan Aset Tidak
- Kebijakan Luar Negeri Prabowo Subianto: Diplomasi yang Berimbang untuk Indonesia
- Tuai Kecaman, Biaya Penobatan Raja Charles Capai £72 juta
- Russia Serang Ukraina dengan Rudal Hipersonik, NATO-Kyiv Gelar Pembicaraan Darurat Selasa