Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Tunggal Putri Paling Berpeluang Melaju

Foto : WANG Zhao/AFP

Gregoria ­awali langkah di Olimpiade Paris 2024 dengan hasil “drawing” I Gregoria Mariska Tunjung dari Indonesia akan kembali melawan Ratchanok Intanon dari Thailand dalam pertandingan perempat final Piala Thomas dan Uber di Chengdu, Provinsi Sichuan, Tiongkok, beberapa waktu lalu. Gregoria meng­awali langkah di Olimpiade Paris 2024 dengan hasil drawing yang cukup menguntungkan di fase grup. Dia akan bersaing dengan wakil Ukraina, Polina Buhrova dan pebulu tangkis Ceko, Tereza Svabikova.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pebulutangkis tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung mengawali langkah di Olimpiade Paris 2024 dengan hasil drawing yang cukup menguntungkan di fase grup. Gregoria masuk ke grup G bersama dua wakil nonunggulan. Dia akan bersaing dengan wakil Ukraina, Polina Buhrova dan pebulu tangkis Ceko, Tereza Svabikova.

Dibanding kedua pebulu tangkis tersebut, Gregoria lebih di atas angin, karena memiliki ranking dan level kompetisi yang lebih tinggi.

Jika lolos dari fase grup, Gregoria pun memiliki potensi laga yang juga cukup menguntungkan di babak 16 besar. Dia kemungkinan bertemu dengan Kim Ga Eun, dengan syarat wakil Korea itu bisa memenangi persaingan fase grup menghadapi Goh Jin Wei dan Johanita Schlotz.

Berhadapan dengan Kim Ga Eun, Gregoria memiliki modal catatan bagus tak terkalahkan sebanyak 8-0. Jika Kim gagal, Gregoria berkemungkinan besar bertemu wakil Malaysia, Goh Jin Wei. Menghadapi Goh, Gregoria juga masih memiliki catatan yang cukup baik.

Gregoria tercatat unggul tipis rekor pertemuan dari rivalnya sejak zaman junior dengan skor 4-3. Dengan kondisi ini, Gregoria setidaknya cukup beruntung dalam drawing di awal kompetisi Olimpiade Paris 2024.

Meski demikian, tunggal putri Indonesia itu harus tetap waspada, mengingat berbagai faktor berperan dalam kompetisi besar seperti Olimpiade.

Dari hasil drawing lain, sejumlah wakil Indonesia di Olimpiade Paris 2024 bakal langsung melakoni tantangan berat sejak awal. Salah satunya di sektor ganda campuran. Satu-satunya wakil Indonesia di nomor ganda campuran, Rinov Rivaldy dan Pitha Haningtyas Mentari, tergabung dalam Grup A.

Grup A sektor ganda campuran layak disebut grup keras karena berisikan pasangan-pasangan top dunia. Rinov dan Pitha tergabung dengan pasangan Tiongkok yang menjadi unggulan pertama, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong.

Selain itu, ada ganda campuran Korea Selatan, Kim Won Ho/Jeong Na Eun yang tampil bagus di BWF World Tour 2024, serta wakil tuan rumah Thom Gicquel/Delphine Delrue.

Pelatih ganda campuran pelatnas PBSI, Herry Iman Pierngadi menilai semua grup hasil drawing Olimpiade Paris 2024 yang telah diumumkan BWF, memiliki tantangan masing-masing. "Tidak ada grup yang mudah tapi tapi saya rasa semua punya kans yang sama untuk bisa lolos dari grup," ujar Herry Iman Pierngadi

Di sektor ganda putri, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti dalam posisi sulit. Apriyani/Siti Fadia masuk ke Grup A dan akan bertemu ganda putri nomor satu dunia, Chen Qingchen/Jia Yifan. Selain itu, ada pula Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara yang akan menjadi lawan selanjutnya. Pasangan asal Malaysia, Pearly Tan/Thinaah Muralitharan yang juga termasuk di Grup A tersebut.

Mantan pebulu tangkis Indonesia yang kini menjadi pelatih Eng Hian memberikan komentar mengenai undian di sektor ganda putri. "Fadia/Apri harus lebih siap secara teknik, fisik, dan mental dengan grup ini, "ujarnya. Semua tahu rekor pertemuan dengan pasangan Tiongkok dan Malaysia di laga terakhir hasilnya kurang baik. Dengan pasangan Jepang, walaupun pertemuan terakhir menang, tapi cukup alot pertandingannya.

Untuk tunggal putra ada 41 pemain yang ikut dan dibagi dalam 13 grup. Indonesia memiliki dua wakil di sektor ini, Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie. Anthony ada di Grup H dan bersaing melawan Toma Junior Popov dan Howard Shu. Jonatan Christie di Grup L dan bersaing lawan Lakshya Sen, Kevin Cordon, dan Julien Carraggi.

Tetap Realistis

Sementara itu, undian nomor ganda putra urung terlaksana, menyusul masalah dalam kualifikasi nomor ganda putra seiring keputusan CAS yang memberikan rekomendasi duet tuan rumah, Ronan Labar/Lucas Corvee ikut di Olimpiade Paris 2024. Kini persaingan ganda putra dipastikan diikuti oleh 17 pasangan.

Dengan melihat kondisi seperti ini dan performa para pemain Indonesia, sepertinya mempertahankan tradisi emas sektor badminton amat berat. Dalam beberapa turnamen belakangan sulit meraih juara. Hal itu bisa menjadi gambaran perolehan medali.

Selain itu banyak pemain tidak konsisten. Ini termasuk tunggal putra. Jonatan sempat maksimal menjadi juara Asia dan puncaknya juara All England. Namun setelah itu belum meraih juara lagi. Ginting apalagi, jauh tidak konsisten. ben/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Benny Mudesta Putra

Komentar

Komentar
()

Top